Mohon tunggu...
Humaniora

LGBT & PREDATOR ANAK

11 Februari 2016   09:38 Diperbarui: 11 Februari 2016   09:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memang ada kasus-kasus dimana anak laki-laki disodomi oleh para predator. Tetapi bukan berarti semua kaum LGBT menyasar anak-anak.

Terus terang saat ini saya juga sedang membantu LSM yang melakukan pendampingan terhadap kasus phedophilia. Gak tanggung-tanggung korbannya lebih dari 20 anak, laki dan perempuan, pelakunya 1 orang.
Modusnya diberi iming-iming uang atau benda, selanjutnya si anak diperkosa (itu istilah kami, para pendamping).

Diperkosa benarkah? ini juga sebenarnya rancu, karena beberapa anak-anak menyatakan melakukannya dengan sukarela dan mereka menikmati. OMG

Meski begitu para LSM pendamping terus maju untuk mengkasuskan karena kami tidak ingin ada korban-korban selanjutnya.

Yup, kejahatan terhadap anak seharusnya digolongkan sebagai kejahatan luar biasa, tentunya hukumannyapun harus luar biasa.

Ini juga yang disampaikan Kak Seto dan Bang Arist Merdeka Sirait dalam beberapa kali pertemuan kami.

Terus bagaimana peran kita sebagai orang tua untuk melindungi anak anak kita dari predator anak?
Yang pasti kita harus sering berdiskusi dengan anak kita mengenai sex protection education, berikan informasi yang benar, jangan membuat anak kita phobia dan membenci suatu kaum yang kita sendiri tidak tau.

Ingat meski kaum LGBT memiliki preferensi seks menyimpang, dalam sisi lain mereka tetaplah manusia. Jauhkan diri kita dari menghakimi dan mengeneralisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun