Mental Toughness: Soft Skills yang Sangat Dibutuhkan di Era Sekarang

Mental Toughness: 

Apa itu Mental Toughness?

Ketangguhan Mental adalah kualitas intelektual dan pikiran yang ditandai dengan penolakan untuk diintimidasi, ketekunan dan tekad untuk menyelesaikan perlombaan meskipun keadaan berjalan buruk dan kemampuan untuk mengendalikan emosi dan tetap fokus di bawah tekanan kompetisi yang ketat.  

Ketangguhan mental adalah yang tertinggi dalam mencapai tujuan yang tinggi dan menaklukkan rintangan.  Hal-hal besar tidak terjadi di dalam zona nyaman kita.  Mulai dari pernikahan, olahraga, bisnis, dan banyak hal lain yang mungkin lekat dengan penderitaan.  Oleh karena itu, hal-hal yang kita cintai dan kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil.

Bagaimana membangun Mental Toughness:

1.  Menyukai tantangan yang baik 

Baca juga: VUCA: Peluang atau Ancaman?

Orang bermental tangguh melihat hambatan sebagai tantangan peluang, yang berarti tantangan yang dapat membantu mereka untuk meningkatkan diri.  Kegagalan dan kesalahan dilihat sebagai pelajaran dan kesempatan untuk berkembang.

2.  Mempraktikan Komitmen Sejati

Orang yang tangguh berkomitmen pada kehidupan dan tujuan mereka.  Mereka memiliki alasan yang menarik untuk bangun dari tempat tidur di pagi hari, yang biasanya lebih awal.  Mereka tidak mudah terganggu oleh peluang yang tidak berhubungan dengan hasil yang mereka inginkan.

Baca juga: Life Values: Mengapa Penting Bagi Diri Kita?

3.  Fokus Pada Apa Yang Ada Dalam Kendali Mereka

Orang yang tangguh berfokus pada apa yang dapat mereka kendalikan dan mereka kuasai. 

Baca juga: Menghargai Dirimu Sendiri untuk Bisa Menghargai Orang Lain

Karena mereka mengupayakan hal yang dapat memberikan dampak paling besar, mereka diberdayakan dan percaya diri.

4.  Berkembang Dalam Kesulitan

Orang-orang yang memiliki tingkat ketangguhan mental tertinggi, mereka berkembang dan menavigasi kesulitan dengan baik.  Mereka merasa tidak nyaman saat berada di zona nyaman.  Mereka tahu bagaimana mengubah ketidakstabilan, ketidakpastian, dan rasa sakit menjadi kekuatan energi yang berguna.

5.  Memahami Pentingnya Kecerdasan Emosional (EQ)

Kecerdasan emosional adalah dasar dari ketangguhan mental.  Untuk dapat memiliki ketangguhan mental, diperlukan pemahaman penuh dan toleransi terhadap emosi negatif yang kuat dan melakukan sesuatu yang produktif.  Momen-momen yang menguji ketangguhan mental Anda pada akhirnya menguji kecerdasan emosional (EQ) Anda.

6.  Menunjukan Rasa Percaya Diri Sesungguhnya

Orang yang percaya diri cenderung mencapai tujuan mereka, mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dan dipromosikan dengan cepat daripada rekan-rekan mereka.  Orang yang bermental tangguh akan terus bergerak maju dan lebih percaya diri.

7.  Merangkul Perubahan

Pemimpin yang bermental tangguh bersifat fleksibel dan selalu beradaptasi.  Mereka menyadari bahwa rasa takut akan perubahan akan melemahkan dan menjadi ancaman besar bagi kesuksesan dan pencapaian mereka.

8.  Mengetahui Bahwa Ketakutan Hanya Akana Berujung Pada Penyesalan

"A coward dies a thousand times before his death, but the valiant taste of death but once." William Shakespeare, Julius Caesar

Ketakutan akan kegagalan. Ketakutan akan kesuksesan. Ketakutan akan kematian. Namun, kematian bukanlah hal terburuk yang bisa terjadi pada kita. Hal terburuk yang dapat terjadi adalah membiarkan diri kita mati di dalam saat kita masih hidup. Pada akhirnya, tergantung pada kita untuk membatasi daftar penyesalan kita.

9.  Memandang kegagalan sebagai bahan bakar untuk perjalanan mereka

Orang yang secara rasional mengetahui jalan menuju kemenangan dan kehidupan yang memuaskan akan bingung dengan bopeng-bopeng kegagalan mikro. Gagal dalam mencapai tujuan dan mengharapkan hasil adalah bagian yang tak terhindarkan dalam hidup.  

10.  Belajarlah dari masa lalu, tetapi jangan terpaku pada masa lalu

Ada perbedaan besar di sini. Individu dan kelompok yang menunjukkan tulang punggung mental yang bonafid, mengasah keterampilan yang baik dalam mempertanyakan - atau audit setelah tindakan seperti yang kita sebut dalam militer. Saat mencari tujuan, perluasan, atau tantangan apa pun, sangat penting untuk merefleksikan apa yang berjalan dengan baik, apa yang tidak, dan zona untuk perubahan. Mempertanyakan kemenangan sama pentingnya dengan mempertanyakan kemalangan. Ambil pengalaman-pengalaman penting dan lanjutkan hidup.

11.  Terlibat dalam kesehatan fisik dan mental

Kesehatan mental dan fisik sangat penting untuk menjalani hidup di luar zona nyaman Anda. Selain itu, olahraga dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengembangkan ketangguhan mental.

12.  Mendambakan umpan balik dan kritik yang membangun

Hal ini kembali ke sifat kecerdasan emosional yaitu kesadaran diri. Orang yang tangguh tahu bahwa mereka tidak memiliki semua jawaban, rendah hati, dan meminta umpan balik dari rekan-rekan dan mentor tepercaya sehingga mereka dapat mempraktikkan Kaizen - bahasa Jepang yang berarti "perbaikan terus-menerus". Mereka tidak hanya menerima umpan balik, mereka menginginkannya.

13.  Jangan biarkan para pembenci menjatuhkan mereka

Kenyataannya, mereka merasa kasihan pada mereka. Berhubungan dengan individu yang berbahaya dalam kehidupan pribadi dan profesional kita adalah bagian yang wajar dalam hidup. Namun, individu yang ekstrem secara rasional membatasi waktu mereka dengan orang-orang yang tidak menginginkan mereka dengan baik atau mereka berkecil hati dengan perilaku - atau kata-kata - yang tidak menghargai kehidupan mereka. 

Ketika individu yang ekstrem secara rasional berhubungan dengan individu yang berbahaya, mereka melakukannya dengan mengendalikan perasaan mereka. Ketangguhan mental bukanlah kualitas bawaan yang diberikan kepada beberapa orang terpilih. Hal ini dapat dicapai dan dinikmati oleh semua orang, tetapi membutuhkan latihan yang disengaja. Jadi, kejarlah!

Ketangguhan mental adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan saat ini karena membantu mengatasi lingkungan yang cepat dan kompetitif seperti kemajuan teknologi, pasar yang serba bisa, teknologi dan tren yang mengganggu, serta perilaku konsumen yang berubah dengan cepat.