Gua rasa ya, pasti banyak dari kalian yang meremehkan pekerjaan dari seorang kurir. Eh, tapi enggak tahu sih banyak apa enggak. Tapi kayanya banyak deh. Maksud gua gini, pasti kalian menilai pekerjaan seorang kurir gampang. "Ah... ngirim-ngirim paket doang, apa susahnya." "Ah... nyari alamat doang, kan udah ada google maps." "Ah... cuma bawa paket doang di motor, gua juga bisa." Ah ah ah doang mah gua juga bisa!
Kalo cuma melihat tapi enggak ngerasain mah keliatan gampang. Sama aja kaya pekerjaan anggota DPR, lu liatnya enak. Cuma absen fingerprint, duduk, nunggu sore, terus pulang. Tapi lu enggak tahu kan apa yang mereka kerjain? Gua juga enggak tahu sih. Ya enggak tahu lah, kan gua bukan anggota DPR. Eh, tapi ada kan kerjaannya? ---
Menjadi seorang kurir yang mana tugasnya adalah mengirimkan paket ke sebuah alamat yang dituju, tidaklah mudah. Apalagi kalo baru jadi kurir, ugh, it could be the hardest thing of your life! #ApaansiLebay.
Alamat lengkap saja terkadang agak susah untuk mencarinya, apalagi enggak lengkap?Â
Contohnya kaya cuma nama jalannya dan nomor rumahnya doang, tapi RT/RWnya enggak ditulis. Dikira cuma dia doang kali yang tinggal di daerah tersebut. Atau sebaliknya, cuma nulis nama jalan dan RT/RW, tapi nomor rumahnya enggak disertain. Yang lebih absurd lagi, "Depan SD 02 pagar hitam." Pas nyampe disitu, taunya banyak yang pagar warna hitam.
Aneh banget emang orang-orang jaman sekarang. Pengen paketnya sampai dengan cepat, tapi nulis alamatnya aja enggak lengkap.
Banyak hal atau rintangan yang dihadapi kurir di jalan, mulai dari
1. Mencari alamat nomor  rumah
Enggak segampang yang kalian pikirkan, karena masih banyak yang ngacak. Walaupun sekelas ibu kota, tetep aja, masih ada daerah yang kaya pelosok. Nomor 1,2,3, eh tiba-tiba 85,105, kaget enggak lu? Enggak bisa ngandelin google maps kalo udah kaya gini. Kurir harus rajin nanya sama warga di jalan.Â
2. Jalur