Mohon tunggu...
Absurdinand
Absurdinand Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belum jadi orang

Bio ? Bio Paulin.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Masak Mie Dilihatin Pocong

2 Desember 2021   20:57 Diperbarui: 2 Desember 2021   21:03 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anakdesamerdeka.wordpress.com/

Terlihat jelas masih ada kapas yang tertempel di hidung pada pocong tersebut. Pengen gua teriakin "Apa lu lihat-lihat!" Enggak mungkin, kan? Masa iya bocah SMP teriakin pocong.

Setelah melihat pocong, gua tetap masuk ke kamar mandi untuk pipis. Padahal disitu juga ada nyokab gua yang nemenin, tapi kayanya dia enggak lihat. Selesai pipis, gua langsung buru-buru balik ke kasur, enggak berani lihat ke jendela lagi yang ada di dapur. Gua tutup dari muka sampai kaki dengan selimut, gemeter banget gua saat itu.

Enggak pernah expect bakal ngelihat penampakan senyata itu. Di depan rumah pula. Padahal rumah gua biasa aja, dibilang angker mah enggak juga. Gua pindah ke rumah yang ini sejak gua SD kelas 3, tahun 2003 tepatnya.

Dulu pertama kali pindah kesini, banyak warga sekitar mengatakan, bila maghrib tiba, semua pintu rumah mereka tutup rapat dan anak-anak mereka harus sudah di rumah sebelum maghrib. Karena ada Kuntilanak bergentayangan ke rumah warga. Kuntilanak tersebut tinggal di pohon kelapa yang ada persis di samping rumah gua.

Namanya dulu gua masih bocah, ya percaya aja. Kalo dipikir, mungkin, itu hanya cara supaya anak-anak mereka pulang jika sudah maghrib. Nyantanya, gua enggak pernah lihat kuntilanak, bahkan sampai pohon kelapanya ditebang pun gua enggak pernah lihat tuh kuntilanak.

Kirain gua, Si Kunti bakalan marah gitu karena rumahnya ditebang.  

***

Sembari menunggu mie matang, gua jadi kepikiran kejadian itu. Gua pikir yang lagi gangguin gua kayanya pocong yang dulu sempat tatap-tatapan 3 detik sama gua. Mulai bikin gua merinding tuh.

Nih pocong ngapain coba dateng? Apa gegara aroma tajam mie kari ayam yang tercium menembus kapas di lubang hidung dia, jadi laper gitu? Masa iya laper? Emang pocong makan? Kalo makan, gimana caranya? Tangannya aja terikat. Atau, dia kangen sama gua? Lah, emang gua siapanya dia? Aneh banget nih pocong. Apa dia berharap gua takut, trus gua tinggalin tuh mie rebus biar dia yang makan? Kalo udah kaya gini, gua yang aneh.

Biarpun agak merinding, rasa laper masih mendominasi dalam diri gua. Mie rebus yang ditunggu pun matang. Gua tuang ke mangkok. Gua letakin panci di wastafel sekalian gua lihat ke jendela, udah enggak ada apa-apa, sembari ngomong dalam hati "Gua tinggal disini udah lama, jangan sok gangguin gua, Cong!"

memegenerator.net
memegenerator.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun