Mohon tunggu...
FERDIAN DWI SAPUTRA
FERDIAN DWI SAPUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada. Melihat perspektif pemerintah terhadap pembangunan sektor pariwisata di Indonesia adalah hal yang saya minati. Menjadi seorang yang berpikir kritis sudah sepantasnya saya sebagai Mahasiswa untuk melatih kemampuan tersebut. Menulis artikel adalah langkah saya untuk melatih dan menuangkan pikiran kritis tersebut

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Harmoni Magis di Balik Gerbang Kraton Ratu Boko

11 Oktober 2024   20:05 Diperbarui: 11 Oktober 2024   22:53 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan perjalanan, saya kemudian menyambangi beberapa situs seperti Candi Pembakaran, Batur Paseban, Pendopo, Keputren, Kolam, dan Goa. Di bagian dalam kompleks Ratu Boko, saya menemukan sebuah keunikan dimana di kompleks ini masih terdapat warung-warung bahkan homestay yang berada di kompleks candi. Sungguh penampakan yang membuat saya penasaran ada cerita apa di balik kondisi ini. Karena saya tidak menggunakan pemandu, saya lantas menyempatkan untuk membeli minum sambil melepas dahaga di salah satu warung.  Pak Dawud, salah satu pemiliki warung di bagian selatan situs Goa menjawab kegelisahan saya, mereka yang ada di dalam kompleks Kraton Ratu Boko ternyata merupakan masyarakat yang dulunya mendiami kompleks ini dan tidak mau untuk digusur oleh pemerintah. Disampaikan oleh Pak Dawud, ada sekitar 35 KK yang bertahan, salah satunya Pak Dawud.

Kepingan cerita mulai terungkap satu per satu, saya benar-benar merasakan sebuah sejarah, budaya, dan alam dalam sebuah kesatuan di kompleks Kraton Ratu Boko. Tidak sampai di situ, Puncak pengalaman saya adalah ketika mendekati sore hari, di mana saya menantikan momen yang paling ditunggu-tunggu para pengunjungmatahari terbenam di Ratu Boko. Seiring matahari mulai turun, langit yang tadinya biru cerah perlahan-lahan berubah menjadi semburat oranye dan merah muda. Pemandangan ini sungguh memukau, membuat seluruh kompleks Candi Ratu Boko tampak bersinar keemasan dalam balutan cahaya matahari senja. Momen ini terasa sangat magis, seperti perjalanan kembali ke masa lampau yang begitu megah.

Sebuah Refleksi Spiritual

Kunjungan saya ke Candi Ratu Boko tidak hanya tentang mengeksplorasi situs bersejarah, tetapi juga merasakan harmoni antara budaya, sejarah, dan keindahan alam. Kompleks ini menghadirkan atmosfer yang berbeda dari candi-candi lainnya---lebih tenang, lebih dalam, dan menawarkan ruang bagi pengunjung untuk merenung. Meskipun sebagian besar bangunan telah runtuh, aura kemegahan masa lalu masih bisa dirasakan. 

Di sinilah saya merasa seolah-olah terhubung dengan sejarah panjang peradaban Jawa, yang tidak hanya tercermin dalam arsitekturnya, tetapi juga dalam suasana magis yang menyelimuti tempat ini.

Jika Anda mencari tempat yang bukan hanya sekadar destinasi wisata tetapi juga perjalanan batin, Candi Ratu Boko adalah pilihan yang sempurna. Selain memanjakan mata dengan pemandangan spektakuler, Ratu Boko juga memberi kita kesempatan untuk merenungi kebesaran peradaban masa lampau yang pernah berjaya di atas bukit ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun