Sesampainya di rumah Aki Sam, kami disuguhkan makanan yang sungguh menggugah selera, kenyang, alhamdulillah, sebab kami dipersilahkan untuk menambah jika masih belum kenyang.
Setelah melaksanakan salat zuhur kami kembali ke rumah Aki Sam untuk mempersiapkan diri dan barang bawaan, lengkap barang dan anggota mengantarkan kami pada tepat waktu untuk menaiki kapal yang sama menuju Pulau Telaga Besar untuk mencari spot pantai yang diinginkan.Â
Setelah diputuskan, kami memilih untuk berkemah di Pantai Kian Lume. Pantai indah dengan pasir putih menjurus ke air biru kehijauan memang pantas untuk dikatakan sebagai surga tersembunyi di Kabupaten Kepulauan Anambas, bersandarlah kapal kami di pelabuhan kecilnya kemudian merayu untuk kami nikmati sejenak angin yeng berhembus perlahan menenangkan.
Jelas pula kami terpaku dengan airnya yang bening seolah memperlihatkan keindahan terumbu karang diselimuti lumut.
Khusyunya doa dilanjutkan mendirikan kemah. Mencari spot yang terlindungan matahari siang itu yang ternyata saat sore semuanya teduh sebab mentari perlahan bersembunyi diufuk barat.
Beberapa kawan menyibukkan diri dengan menikmati hangatnya air laut dan berselimut pasir putih nan halus, beberapa mencari ikan-ikan kecil dan kerang untuk dijadikan menu makan sore, tentunya dengan cara di bakar, beberapa mencari spot berfoto dan ber selfie ria.
Pukul 5 sore, waktu itu matahari semakin tergelincir, membuat warna langit yang jingga kehitaman semakin menambah kekaguman kami akan cipataan Tuhan.
Satu-satunya rumah warga yang ada di pantai Kian Lume menjadi objek foto kami yang berlatar belakang siluet pulau Telaga Kecil.