Mohon tunggu...
FERA PANIE
FERA PANIE Mohon Tunggu... Guru - Teacher in the village

My God is bigger than my problem

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pecandu Ingat Jalan Pulang

16 Juni 2021   22:43 Diperbarui: 16 Juni 2021   23:00 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi : Pantai Oetune-TTS

Oleh: Fera Panie

 

Ketika logika menjadi buntu

Ketika nalar menjadi buta aksara

Ketika bubuk putih menjalar merasuki celah pembuluh

Jangan buat aku senyum sekali

Lalu kau sodorkan malam kelam pekat legam

Napas tercekat dan hati tercabik

Aku pecandu yang berdiri disumbu waktu

Ragaku tak tahu diperbudak rasa sial ini

Semakin lama semakin menikam

Semakin lama semakin menguasai tanpa permisi

Semakin lama semakin menjarah hati, menjarah harta, menjarah hidup

Hingga aku menggigil sendiri

Ketika aku yang candu melihat Tuhan dengan sukmaku

Manis sudah sepah

Suci sudah noktah

Aku patah diujung hari

Aku rapuh, aku hancur, aku luka

Dalam biasnya hidup yang menantang lantang

Dengan ekstasi yang penuh sensasi

Kini aku terpekur meringkuk

Ini salahku kurang mengatur hati

Dipenghujung jalan ini

Lisanku berdecak pelan

Hari baru merentang dan tangan Tuhan terentang

Dunia hanya fatamorgana tempat singgah sementara

Jalan kembali masih terbentang

Tak ada kata lambat untuk tobat

Akan kunyalakan semua suluh disetiap jalan pulang

Hingga sampai batas yang Tuhan siapkan.

Rote Ndao, 06 Juni 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun