Mohon tunggu...
Ferani Maria Frederika Mantiri
Ferani Maria Frederika Mantiri Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Menjadi Pribadi Diri Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyimpangan Homoseksual di Kalangan Masyarakat

27 Juni 2019   01:08 Diperbarui: 27 Juni 2019   01:13 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika seseorang terus hidup di dalam dosa dan ketidakpercayaan, Alkitab mengatakan bahwa Allah "menyerahkan mereka" kepada hawa nafsu sehingga mereka menjadi lebih jahat dan berdosa, untuk menunjukkan kepada mereka kesia-siaan dari hidup yang terpisah dari Allah.

Melalui 1 Korintus 6:9, Paulus mengatakan bahwa "pelaku-pelaku" homoseksualitas tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Allah tidak menciptakan seseorang sebagai homoseksual. Alkitab memberitahu kita bahwa seseorang menjadi homoseksual karena dosa (Roma 1:24-27), dan, pada akhirnya, karena pilihan mereka sendiri.

Seseorang mungkin dilahirkan dengan kecenderungan terhadap homoseksual, sama seperti orang dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan alasan untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti keinginan dosa mereka.

Kalau seseorang lahir dengan kecenderungan untuk marah, apakah itu berarti ketika dia marah-marah lalu dianggap benar? Tentu tidak. Demikian pula dengan homoseksualitas.

Namun demikian, Alkitab tidak menggambarkan homoseksual sebagai dosa yang "lebih jahat" dibanding dosa-dosa lainnya.

Semua dosa tidak menyenangkan Tuhan.

Homoseksual hanyalah salah satu dari sekian banyak hal, yang dicantumkan dalam 1 Korintus 6:9-10, yang menghalangi seseorang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Menurut Alkitab, pengampunan Allah tersedia bagi kaum homoseksual, sama seperti bagi penzinah, penyembah berhala, pembunuh, pencuri, dll.

Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksual, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka (1 Korintus 6:11; 2 Korintus 5:17).

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki (Roma 1:24-27)

Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian. (Imamat 18:22)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun