Mohon tunggu...
Fera Andriani Djakfar
Fera Andriani Djakfar Mohon Tunggu... Dosen - Ibu rumah tangga, Dosen, Guru madrasah, Penulis Buku: Dari Luapan Sungai Nil, Surat Dari Alexandria, Kejutan Buat Malaikat, Arus Atap dan Cinta, Serial Addun dan Addin, Islam Lokal: Fenomena Ngabula di PEsantren Madura

Banyak-banyaklah membaca buku, hingga kenyang, sampai kebelet menulis tak tertahankan!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Auman Si Garong dan Kicau Netizen

26 Juni 2021   21:54 Diperbarui: 3 Juli 2021   20:19 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Halo, Njas... liatin deh followermu sekarang berapa...! Gila, Man... naik ratusan orang dalam beberapa jam saja. Berkahnya kamu azanin si Garong...hehe," Anjas mendengarkan pesan suara dari Mojes. Rupanya tadi temannya yang suka usil itu menelpon, tetapi dia tidak mendengar panggilan apapun. Meski kesal, dibukanya juga akun instagramnya. Benar juga, ada ratusan follower baru. Semuanya adalah pengikut akun Mojes yang berisi kisah para kucing, dan dia telah ditandai dalam video-video itu. Puluhan komentar memujinya, dan beberapa pesan masuk melalui DM.

"Salam kenal, Mas Anjas. Suaranya cakep, lho!" ujar akun bernama Cewek Santuy.

"Kucing aja diazani, apalagi bayi kita nanti. Ah, jadi ngehalu....," tulis akun lainnya.

"Azannya oke banget, fasih dan enak suaranya. Mau dong jadi makmumnya Mas Anjas," tulis sebuah akun yang dihujani banyak komentar. Rata-rata semua mengidolakannya.

Membaca komentar-komentar itu Anjas merasa risih. Dia berusaha memutar otak. Bagaimanapun dia tidak ingin menjadi bintang tamu akun si Mojes terus-menerus, dan itu bisa terjadi jika dia bisa menyingkirkan si Garong dari perumahan itu. Tiba-tiba terlintas pikiran untuk memberi kucing itu obat tidur dalam makanannya, kemudian dia akan meminta izin pada ayahnya agar sesekali keluar dari perumahan itu untuk membuang si Garong. Namun, Anjas tidak tahu sama sekali apa makanan kucing. Sejak kecil dia tidak pernah berurusan dengan hewan piaraan. Ah, untunglah ada Mbah Google yang serbatahu. Pikirnya.

Malam itu Anjas melaksanakan semua rencananya, dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah dan juga yang masih bisa dibeli di warung sekitar. Tak lupa dia juga bertanya pada Mojes, tempat mana saja di perumahan itu yang sering disinggahi si Garong. Di situlah nanti Anjas akan meletakkan makanan 'istimewa' untuk kucing incarannya.

*********

"Anjas, cepat ke rumah. Aku tunggu... gawat banget!" Mojes menelpon, lalu segera menutupnya. Ini pasti berhubungan dengan si Garong, pikir Anjas. Di benaknya Mojes sedang memegang kucing yang sudah teler terkena obat tidur, dan nanti dengan mudahnya dia membuang si Garong ke luar perumahan. Membayangkan itu, Anjas begitu senangnya hingga bergegas setengah berlari menuju rumah Mojes.

Sesampainya di sana, sungguh di luar dugaan. Mojes sedang merekam beberapa ekor kucing yang ditidurkan berjejer.

"Ada tujuh ekor korban, Gaes. Yuk, kita cari kira-kira siapa pelaku pembantaian sadis ini. Nah, telah hadir bersama kita, Mas Anjas. Hello, Anjas... ayo dong sapa penggemarmu. Oh iya, di hadapan kita ini ada tujuh ekor kucing yang diduga mati keracunan. Apakah kamu tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi?" Mojes berlagak seperti reporter televisi.

Anjas hanya bengong. Dicarinya sosok si Garong di antara jejeran kucing itu. Ternyata tidak ada. "Si Garong mana? Yang aku incar hanya si Garong. Itu pun aku cuma ingin membuatnya lemas dan tertidur nyenyak. Aku gak bermaksud meracuni mereka semua," gumam Anjas pelan. Begitu kagetnya dia, sehingga tidak menyadari bahwa temannya sedang melakukan siaran langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun