Sudah tidak asing lagi bukan, mendengar kalimat tersebut? Ya! Hampir semua orang beranggapan bahwa tomat dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Sehingga, tidak dapat dipungkiri lagi, banyak orang berbondong-bondong untuk mengkonsumsi tomat sebanyak mungkin. Tapi, benarkah apa yang dilakukan mereka? Yuk, kita telusuri lebih dalam lagi!
Buah Tomat
Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan tumbuhan dari keluarga Solanaceae. Pasti, di setiap dapur, keberadaan tomat sudah tidak dipertanyakan lagi ya? :D
Tomat sendiri, banyak mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti kalium, folat, vitamin A, C, dan E. Selain itu, tomat juga mengandung fitokimia seperti karotenoid dan polifenol (a-, b-, g-karoten, lutein, likopen, b-karoten) dan flavonoid. Dimana, fitokimia tersebut, khususnya likopen, berperan dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Likopen merupakan pigmen yang larut dalam lemak. Likopen inilah yang membuat tomat, jambu biji, dan semangka berwarna merah. Likopen di dalam tomat, diilepaskan dari dinding sel protein karotenoid selama mengalami proses pengolaahn, pencampuran, dan pemanasan. Sehingga, bioavailabilitas likopen lebih baik dikonsumsi dari tomat yang telah mengalami proses pengolahan seperti jus, daripada tomat segar.
Kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu profil lipid yang menjadi biomarker atau penanda faktor risiko penyakit jantung koroner. Selain kolesterol, ada juga HDL, LDL, dan trigliserida.
Berikut merupakan batasan kadar lipid serum total berdasarkan National Cholesterol Education Program Adult Panel III (NCEP-ATP III) Amerika Serikat tahun 2001.
Tabel 1. Klasifikasi Kolesterol Total, Kolesterol LDL, Kolesterol HDL, dan Trigliserida
Kadar Lipid (mg/dl)
Kategori
Kolesterol Total
<200
200-239
≥ 240
Optimal
Diinginkan
Tinggi
Kolesterol LDL
< 100
100-129
130-159
160-189
≥ 190
Optimal
Mendekati optimal
Diinginkan
Tinggi
Sangat Tinggi
Kolesterol HDL
< 40
≥ 60
Rendah
Tinggi
Trigliserida
< 150
150 – 199
200 – 499
≥500
Optimal
Diinginkan
Tinggi
Sangat Tinggi