Mohon tunggu...
Feny Livia Manjorang
Feny Livia Manjorang Mohon Tunggu... Lainnya - masih beginner.

menulis = menegur diri sendiri. mari saling menegur namun tetap mengasihi:-)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Punya Mata, Kok Minta Kirim Foto?

29 Maret 2021   13:30 Diperbarui: 29 Maret 2021   16:07 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus-kasus diatas sangat banyak kita temukaan saat ini. Hampir rata-rata ketika ditanya apa motivasi seseorang remaja mengirimkan foto tersebut alasannya selalu hanya satu, diminta pacar. Permintaan foto telanjang ini sering dibungkus dengan kata "cinta" dan "sayang". Seolah rasa cinta dan sayang akan semakin besar ketika menuruti permintaan sang pacar. 

Padahal tidak ada hubungan antara kualitas cinta dengan mengirimkan foto bugil. Belum lagi dampak dari mengirimkan foto tersebut. Beberapa mantan ada yang mengancam akan menyebarkan jika kemauannya tidak dituruti. Akhirnya kita terpenjara dan menjadi takut untuk keluar dari hubungan ataupun bertindak lebih lanjut. Mengirimkan foto telanjang kepada siapapun tidak dapat dibenarkan bahkan dalam situasi apapun. Penting sekali dipikirkan remaja dan semua perempuan bahwa internet tidak pelupa.

Jejak internet tidak akan pernah dapat dihapus. Istimewanya internet tak mengalami penyakit yang dialami manusia seperti amnesia, ensefalitis, alzheimer, dan anoksia otak. Sebab itu sesuatu yang berbentuk digital mudah dishare, repost, copy-paste, forward, dan screen capture. Foto tersebut bisa saja tersimpan selamanya di internet, memori hp, dan flashdisk. 

Kita tidak akan pernah tahu walaupun sudah menghapusnya. Pentingnya bagi setiap perempuan menghargai diri sendiri dan tidak bersikap naif seolah hubungan pacaran bahkan pernikahan akan bertahan selamanya. Pacaran bisa putus dan menikah dapat berakhir dengan perceraian. Jangan pernah mengasumsikan hubungan akan bertahan selamanya sebagai pertimbangan untuk melakukan tindakan, sekalipun untuk suami sendiri.

Mengapa tidak boleh? Kan sudah halal. Balik lagi ke jejak digital bukan masalah halal atau tidak. Ada banyak kemungkinan foto-foto nudes tersebar walau hanya disimpan pada hp sendiri. Pikirkanlah bagaimana secara tiba-tiba handphonemu rusak, kemudian diservis lalu tekniksi menemukan foto-foto tersebut dan menyebarkan ke teman-temannya. Tentu ini akan merugikan kehidupanmu. Walaupun bukan pacar, suami, dan dirimu sendiri yang menyebarkannya, tidak dapat menutup kemungkinan foto tersebut akan tersebar. Oleh karena itu untuk remaja dan semua perempuan, hormati dirimu sendiri termasuk tubuhmu dengan tidak melakukan tindakan secara gegabah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun