Mohon tunggu...
fenty julia
fenty julia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Aku suka sekali menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perjalanan menuju Pemulihan

7 November 2024   14:47 Diperbarui: 7 November 2024   15:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setelah memutuskan untuk kembali melanjutkan pendidikan, aku merasa bahwa langkah ini adalah sebuah revolusi pribadi. Setiap pagi yang kujalani di kampus terasa penuh gairah baru. Meskipun awalnya sedikit canggung, beradaptasi dengan kehidupan akademis lagi, aku merasa ada bagian dari diriku yang terisi. 

Tidak hanya karena aku sedang mengejar ilmu, tetapi juga karena di sana aku bertemu dengan orang-orang baru yang membawa perspektif berbeda, teman-teman yang memiliki kisah hidup dan perjalanan yang tak kalah menarik.

Aku memutuskan untuk mengambil jurusan yang sesuai dengan passion-ku, sesuatu yang tak hanya memberi kesempatan untuk berkembang secara akademik, tapi juga membuka ruang bagi kreativitas dan keterlibatanku dalam dunia yang lebih luas. 

Selama perkuliahan, aku aktif dalam berbagai diskusi dan proyek yang mendorongku keluar dari zona nyaman. Aku merasa seolah-olah aku menemukan kembali bagian dari diriku yang lama terkubur di balik rutinitas hidup yang monoton.

Minggu demi minggu berlalu, dan semakin banyak kesempatan yang terbuka. Aku terlibat dalam beberapa organisasi kampus yang mengajarkanku tentang kepemimpinan, kerja tim, dan bagaimana mengelola waktu dengan bijak. 

Semua kegiatan ini tak hanya memperkaya pengetahuanku, tetapi juga memberi ruang untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman sesama mahasiswa. Dalam setiap pertemuan, seminar, dan workshop yang aku hadiri, aku merasa ada energi baru yang mengalir—suatu semangat untuk terus maju, berkembang, dan tak gentar menghadapi tantangan.

Di luar kampus, perjalanan solo traveling-ku terus berlanjut. Aku semakin berani menjelajah tempat-tempat baru, meresapi setiap pengalaman dengan sepenuh hati. Dari kota-kota yang kutuju sebelumnya, aku menemukan bahwa setiap perjalanan bukan sekadar tentang tujuan, tetapi lebih kepada proses perjalanan itu sendiri. Perjalanan tidak hanya membawa kita melihat dunia luar, tetapi juga mengajarkan kita untuk melihat dunia dalam diri kita sendiri.

Saat mengunjungi kota-kota seperti Bandung, aku lebih banyak merenung. Di kota yang penuh dengan sejarah dan budaya ini, aku belajar bahwa terkadang kita perlu memberi waktu untuk diri sendiri, memberi ruang untuk merasakan dan memproses segala perasaan yang terpendam. Aku menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang mencapai tujuan besar, tetapi juga menikmati setiap langkah kecil yang membentuk perjalanan itu. 

Pada suatu malam di Bandung, aku duduk di sebuah kafe yang tenang, melihat kerlip lampu kota, dan merasa begitu damai. Mungkin inilah yang disebut kebahagiaan sejati—bukan berasal dari luar, tetapi dari dalam diri sendiri, dari penerimaan terhadap diri, dan keberanian untuk melangkah walau terkadang langkah itu terasa berat.

Kini, dengan pendidikan yang aku kejar dan berbagai pengalaman yang aku alami, aku merasa jauh lebih kuat dari sebelumnya. Aku tahu, perjalanan ini belum selesai. Aku akan terus melangkah, mengejar impian-impian yang belum tercapai, dan menyelesaikan proses penyembuhanku, baik itu melalui perkuliahan, organisasi, atau bahkan perjalanan-perjalanan solo yang masih banyak menantiku.

 Setiap langkah yang kuambil kini terasa lebih berarti, lebih penuh makna, karena aku tahu bahwa di balik setiap tantangan, ada kekuatan baru yang bisa aku temukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun