Bisikan aneh mulai terdengar oleh Delia. bagian belakang motornya pun seakan bertambah berat ketika ia mulai melintasi Tempat Pemakaman Umum (TPU). Delia berusaha menepis segala ketakutan yang mencoba mengganggunya. Ia masih anggap jika dirinya hanya halusinasi dan merasa terlalu lelah setelah seharian main dengan Gina. Laju motor ia percepat, hatinya terus melantunkan ayat Al-Quran. Sedikit rasa menyesal karena tidak mengikuti kata-kata Gina untuk berdoa sebelum berkendara tadi.
Setelah sampai tanpa sepatah kata apapun Delia membuka pintu rumahnya. Di ruang tamu masih ada sang Ibu yang tampak menunggu kepulangannya. "Loh Del, kamu habis darimana? Lemes banget," kata Ibu melihat kondisi putri bungsunya pulang dalam kondisi lemas dan pucat.
"Main ke tempat biasa Bu. Gak tahu ini tiba-tiba badan Delia sakit semua. Delia langsung tidur ya Bu," jelas Delia berjalan melewati Ibu nya begitu saja.
"Cuci muka sama kaki dulu Del, kalau bisa Wudhu!" titah sang Ibu ketika Delia sudah berjalan menuju kamar.
Tidak ada sahutan apapun dari Delia. Lagi-lagi ia abai dengan apa yang disarankan orang-orang di sekitarnya. Delia langsung memejamkan matanya begitu saja.Â
.
"Ibu! Tolongin Delia, Bu!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H