Mohon tunggu...
FENNY AULLIA MUSKHAFITRI
FENNY AULLIA MUSKHAFITRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswa dengan mbti infp yang suka menuangkan pikirannya dalam laman tanpa bercak pena.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengubah Hidup dengan 20 Detik!

27 Juni 2022   09:04 Diperbarui: 27 Juni 2022   09:33 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com

Kalau mau sukses kalian harus bisa bangun pagi! Terus jogging, baca buku berjam-jam, kerjakan semua task dengan cepat dan tepat. Pernah denger motivasi seperti ini gak ? 

Biasanya sih digaungkan sama orang-orang sukses yang ada di platform merah dengan logo segitiga itu. Salah? Tentu saja tidak dong. Tapi wait tunggu dulu ? apakah kalian pernah membuat plan seperti ini ? Berhasil gak ? atau banyak gagalnya dan bikin plan baru? hahahahaha...

Kalau gagal terus seperti itu berarti ada yang salah gak sih dari apa yang kita lakukan ? Coba kita telaah bareng-bareng yuk! Untuk berhasil membuat kebiasaan baru kita harus mengetahui bagaimana cara otak kita bekerja terhadap suatu pola kebiasaan yang biasa kita sebut habit. 

Otak kita dapat mengenali pola kebiasaan karena ia menyimpan informasi itu dengan rapi di area otak yang disebut basal ganglia. Ini juga tempat kita mengembangkan emosi dan ingatan, tetapi bukan tempat pengambilan keputusan secara sadar (korteks prefrontal). 

Hal inilah menyebabkan kebiasaan sulit dihilangkan. Mereka berasal dari wilayah otak yang berada di luar kendali sadar kita, jadi kamu hampir tidak menyadari bahwa kamu melakukannya.  

Charless Duhigg penulis buku The Power of Habit berkata penyebab dari seseorang kesulitan untuk mengadopsi kebiasaan baru karena tidak pahamnya mereka terhadap konsep "habit atau kebiasaan". Untuk membentuk sebuah kebiasaan kita harus tau komponen dari "Habit" sendiri. Terdapat 4 komponen untuk membentuk "Habit":

1. Isyarat/ Cue. 

Diperlukan suatu pemicu seperti berada di lokasi tertentu, mencium bau tertentu, melihat orang tertentu, atau merasakan keadaan emosi tertentu, di antara banyak kemungkinan lainnya.
2. Keinginan/ Craving. 

Stimulus menyebabkan Anda menginginkan hasil tertentu yang menurutmu akan bermanfaat. Ini memotivasi Anda untuk bertindak.
3. Tanggapan/Response. 

Anda terlibat dalam perilaku, pikiran, atau tindakan yang Anda ambil untuk mendapatkan hasil itu.
4. Penghargaan. 

Hasilnya terjadi dan Anda merasakan penghargaan sebagai hasilnya, memuaskan keinginan Anda. Kesenangan atau kelegaan yang Anda alami memperkuat isyarat, membuat isyarat lebih baik dalam memicu keinginan di lain waktu.

Masalahnya kebanyakan dari kita membuat suatu plan yang tidak realistis dan tidak bersifat progresif. Kalau diibaratkan dengan lari, kita selalu membuat plan yang bersifat lari sprint bukan lari maraton. 

Padahal seharusnya untuk membuat suatu habit kita memerlukan rencana yang dapat memenuhi ke-4 komponen di atas. Buatlah sebuah rancangan yang kamu rasa pasti bisa kamu lakukan, dan untuk itu dibentuklah The 20-Second Rule ini untuk memudahkan kita membangun kebiasaan cukup dengan 20 detik saja. YA, 20 DETIK SAJA KAMU TIDAK SALAH DENGAR !

THE 20-SECOND RULE

Jika kamu ingin membuat kebiasaan baru, kamu harus membuatnya mudah untuk diintegrasikan dengan mengurangi energi pengaktifan untuk kebiasaan yang ingin kamu terapkan. 

Singkatnya: semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan (idealnya 20 detik atau kurang), semakin besar kemungkinan kamu akan melakukannya! Rule ini juga dapat diaplikasikan bagi orang yang mau mengganti kebiasaan buruk menjadi baik loh. Aturan kerjanya sangat mudah.

"You need to decrease the activation energy you need to do positive habits and increase it to do negative habits"

Artinya: Kamu perlu mengurangi energi aktivasi yang kamu butuhkan untuk melakukan kebiasaan positif dan meningkatkannya untuk melakukan kebiasaan negatif.

Contoh:

Jika kamu ingin membaca buku atau mengerjakan tugas. Maka plan yang kamu buat adalah membuka dan membaca buku selama 20 detik.

Jika kamu ingin mengurangi waktu di media sosial maka buat agar seakan-akan untuk menggunakan media sosial kamu butuh banyak effort. Kamu dapat menghapus social media dihpmu, menonaktifknnya dan menjauhkannya dari jangkauan mata dan tanganmu.

Mudahkan? yuk pratikkan bersama-sama!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun