Nunggu adzan magrib tak lengkap jika tidak melakukan aktivitas apapun. Dari pada rebahan melulu dan main gadget seharian. Mending melakukan aktivitas yang membuat dirimu senang, tanpa harus keluar rumah untuk tetap aman.
Kalau sedang berada dirumah tidak melakukan aktivitas apapun, pasti sangat membosankan. Apalagi suasana rumah yang hanya itu itu saja, tidak ada yang berubah.
Paling tidak, yang berubah adalah warna cat dinding dan pintu. Mungkin juga membeli beberapa perabotan baru yang tidak terlalu berefek samping pada penglihatan mata.
Untuk menghilangkan segala macam kebosanan yang melanda. Ada sesuatu yang membuat saya merasa nyaman berada di rumah aja, yaitu memelihara hewan kesayang.
Spesifikasi hewan yang saya pelihara bertubuh mungil, memiliki kaki depan dan kaki belakang yang masing masing berjumlah dua, memiliki squishy di setiap bagian kaki, Hidung yang berbentuk segitiga terbalik, memiliki dua telinga yang berbentuk segitiga, dan kumis yang panjang bagaikan kumis ikan lele.
Beberapa orang bilang, hewan yang saya pelihara itu sangatlah lucu. Namun, karena warnanya yang sangat hitam, Â membuat dirinya dianggap menyeramkan bagi kebanyakan orang.
Coba tebak, hewan apa yang saya pelihara?
Iya, saya memelihara dua ekor kucing yang benar benar hitam.
Kerjaannya hanya makan, tidur, bermain dan tak lupa selalu membuang poop pada tempatnya. Siklusnya terjadi setiap hari dan selalu berulang.
Pekerjaan sehari harinya hanya menunggu kapan waktu makan tiba. Ketika ibuku sedang memasak, mereka selalu menunggu.
Mereka selalu berpikir akan diberi makanan ketika ibu sedang memasak. Bagi mereka, dapur merupakan sebuah istana yang penuh dengan makanan.
Sepanjang Ramadan, bermain dengan dua ekor kucing ini sudah seperti aktivitas sehari hari. Mereka merupakan boneka hidup yang sangat amat lucu, namun sangat amat pemalas.
Kadang tersenyum dan sering tertawa melihat kelakuan si kucing hitam ini.
Sering sekali berpose aneh-aneh saat sedang tidur. Apalagi ketika ia sangat ingin dimanja, bentuknya mirip benda cair dan bahkan menjadi abstrak.
Saat berpetualang di sekitaran rumah, mereka sering kali menangkap seekor cicak yang ada di dinding dan membawanya pulang.
Mereka menunjukkan kepada majikannya kalau mereka berhasil menangkap seekor cicak dan berperilaku layaknya ingin dipuji.
Apalagi jika ada seekor burung yang sedang hinggap di pohon. Tanpa ragu ragu, mereka langsung memanjat pohon seperti monyet demi menangkap burung tersebut.
Ketika hendak turun, malah tidak bisa turun. Pada akhirnya, malah minta diturunin dari pohon. Karena sang majikan baik hati, ia menurunkan kucing kesayangannya dari pohon, hihihihi....
Ketika mereka dihadapkan dengan kamera, mereka seperti tahu kalau hendak difoto. Dengan memamerkan ekspresinya yang aneh sampai membuat ketawa.
Hanya dengan melihatnya, suasana hati menjadi lebih tenang dan bahagia. Padahal begitu hitam, Â tetapi wajahnya itu sangat lucu dan menggemaskan. Rasanya sangat geram ketika melihatnya ingin dimanja.
Tak lupa memandikannya seminggu atau dua minggu sekali. Jangan lupa menggunakan shampo khusus kucing agar ia tidak jamuran, bukan tumbuh jamur beneran ya, hihihihi....
Setelah mandi, jangan lupa diberi parfum khusus untuk kucing agar semakin wangi. Jangan diberi parfum yang kita pakai untuk pakaian, nanti ia keracunan.
Kadang suka mikir tentang si kucing. Enak sekali hidupnya, makan disiapin, mandi di mandiin, dan tidak perlu repot repot mencari money untuk kebutuhan hidup.
Asalkan berperilaku lucu, makanan pun menghampiri.
Kadang suka mengacak acak barang, dan menimpa dirinya sendiri. Bukannya dimarahin, malah merasa cemas kepada si kucing. Meskipun barangnya ringan, tetap saja merasa khawatir.
Maka dari itu, jangan takut pelihara kucing hitam. Karena kucing hitam suka makan ikan.
Terima Kasih
