Mohon tunggu...
Fenny
Fenny Mohon Tunggu... Freelancer - 115190096

JKT FE UNTAR'19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"Crowdsourcing" Tren Baru untuk Menghasilkan Ide Inovasi Produk Baru

28 Maret 2022   14:00 Diperbarui: 28 Maret 2022   14:02 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sumberbelajar.kemedikbud.go

Oleh Fenny - 115190096 - FE UNTAR

(Crowdsourcing for new product ideas)

Keahlian dan ide dari sekelompok orang itulah yang digunakan sebagai bantuan dalam menghasilkan konten sekaligus memfasilitasi pembuatan produk.

Setiap perusahaan maupun bisnis-bisnis kecil dan menengah kini semakin hari semakin berlomba-lomba untuk berinovasi mengeluarkan produk yang berbeda dari para pesaingnya serta memenuhi permintaan pelanggannya masing-masing. Tapi, tidak jarang juga mereka-mereka ini kehabisan ide atau justru timbul rasa bimbang ketika akan merilis suatu produk yang sudah dipersiapkan. Oleh karena itu, pembahasan Crowdsourcing ini dapat menjadi jawaban bagi para pebisnis maupun pengelola perusahaan yang membutuhkan ide untuk produk baru.

Crowdsourcing adalah metode untuk mendapatkan ide, konten, dukungan, atau solusi dari sekelompok orang. Istilah ini diciptakan oleh majalah Wired pada tahun 2005. Secara efektif, ini adalah solusi pengumpulan ide untuk orang banyak melalui media sosial. Penelitian oleh Poetz dan Schreier (2012) menunjukkan bahwa, setidaknya dalam kondisi tertentu, crowd sourcing mungkin merupakan metode yang menjanjikan untuk mengumpulkan ide-ide pengguna yang dapat melengkapi ide-ide profesional perusahaan pada tahap pembuatan ide di NPD (New Product Development). Sedangkan menurut (Lastovka,2015) crowdsourcing bertujuan untuk mengumpulkan kecerdasan kolektif yang berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan adalah yang paling banyak terbentuk secara akurat ketika ide-ide dari populasi yang beragam digabungkan.

                                                                                                          

Di sisi lain jika dilihat dari piramida social, Bagian bawah piramida adalah kelompok sosial-ekonomi terbesar, tetapi termiskin. di dalam istilah global, ini adalah tiga miliar orang yang hidup dengan kurang dari US$2,50 atau sekitar Rp. 35.895 per hari. Dengan jumlah populasi yang cukup banyak, tidak menutup kemungkinan beberapa perusahaan dengan produk tertentu menargetkan konsumen yang berada di bagian ini. Dengan menggunakan crowdsourcing perusahaan dapat menjangkau dan mengetahui keinginan dari bagian sekelompok orang ini.

               Metode crowdsourcing dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti kompetisi, voting, dan masih banyak lagi.  Ketika melakukan crowdsourcing perusahaan dapat menjadikan sekelompok pelanggan atau pengguna internet sebagai peserta untuk memberikan jawaban kreativitas mereka masing-masing. Dari keinginan satu konsumen, kemungkinan dapat membuka pintu untuk konsumen lain akan cocok juga dengan ide barang yang diproduksi. Dalam kasus pengembangan produk baru, Crowdsourcing dapat menemukan ide ide baru yang akan memberikan inovasi baru ke perusahaan mulai dari pengembangan management, produk dan fungsi pemasaran.

Sumber: https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2022/
Sumber: https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2022/

                                 

               Di luar negeri sudah tersedia beberapa website dan aplikasi untuk melakukan crowdsourcing, namun untuk di Indonesia kalian bisa melakukannya dengan menggunakan media sosial untuk menjangkau jutaan konsumen mengingat pengguna media sosial di Indonesia sangat tinggi jumlahnya. Beberapa aplikasi yang cocok digunakan untuk crowdsourcing adalah Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter.

Kelebihan crowdsourcing

Dengan menggunakan crowdsourcing untuk mendapatkan ide produk baru, akan menghapus batas antara konsumen dengan perusahaan. Konsumen akan merasa keinginannya didengar dan dikemudian hari dapat merekomendasikan produk tersebut ke orang lain. Selain itu, perusahaan juga dapat mengetahui produk yang lebih diminati oleh para konsumen sehingga masukan-masukan dari crowdsourcing dapat disimpan untuk ide selanjutnya maupun untuk perbaikan produk yang telah ada. Perushaan juga akan mendapat akses ide-ide tak terduga yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya. Dari sisi pemasaran, crowdsourcing dengan konsep kompetisi akan menarik perhatian publik yang lebih luas sehingga akan mempermudah perusahaan ketika nanti akan memasarkan dan merilis produk baru tersebut.

Kekurangan crowdsourcing

Banyaknya jumlah ide mentah serta kualitas buruk yang berasal dari berbagai ide adalah nilai minus dari kegiatan crowdsourcing. Perusahaan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan penelitian dan pengembangan terhadap ide-ide pilihan yang banyak jumlahnya. Namun, tentu saja masalah ini dapat diatasi dengan mengadakan diskusi internal antar karyawan dan pengurus perusahaan, Menggunakan bakat karyawan dalam perusahaan adalah salah satu tantangan paling mendasar yang dihadapi perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang telah bisa menggunakan bakat karyawan untuk bekerja sama, sering kali merupakan perusahaan yang telah berkembang dan meluncurkan produk dan layanan yang menarik.

Tahapan Crowdsourcing
Untuk melakukan crowdsourcing dengan hasil maksimal maka ada beberapa langkah yang perlu dilakukan :

1.         Penentuan crowdsourcer, harus diidentifikasi dengan jelas (apakah individu/kelompok, apakah kelompok pelanggan atau masyarakat umum dapat berpartisipasi) dan menentukan kompensasi yang akan diterima crowdsoucer secara jelas, hal ini akan menambah minat mereka untuk ikut berpartisipasi. Jika penentuan crowdsoucer sudah jelas maka tentu nya hasil jawaban akan lebih spesifik dan relevan.

2. Pengumpulan ide-ide dengan metode yang ditentukan. Bisa melalui kompetisi media sosial atau voting di media sosial, ide ditampung sebanyak-banyaknya untuk kemudian dipilih ide-ide yang menarik dan paling dekat dengan keinginan konsumen.

3. Penyaringan ide-ide dari masyarakat umum dan pengguna produk. Bagi perusahaan yang mempercayai tanggapan dari konsumen nya, maka metode crowdsourcing ini akan sangat berguna bagi perusahaan karena ide-ide ini berasal dari  konsumen pengguna produk perusahaan tersebut. Setelah dipilih ide-ide yang menarik maka ide tersebut dapat dipertimbangan kembali oleh internal perusahaan baik dari segi kelayakan produksi hingga segmen pasarnya. Pada tahap ini, pendapat pengurus internal juga sangat berperan penting untuk pengambilan keputusan.

4. Pengembangan dan pengujian konsep produk, Crowdsourcing juga memberi perusahaan cara yang bagus untuk menguji popularitas produk atau ide baru sebelum mereka meluangkan waktu dan sumber daya untuk mengembangkannya. Jika sekiranya ada beberapa kelompok orang yang mengusulkan suatu inovasi untuk suatu produk, itu berarti ide tersebut cukup diminati dan dibutuhkan. Maka, perusahaan dapat segera melakukan pengembangan sesuai dengan ide yang didapat dari crowdsourcing.

5. Promosi dan distribusi, seiring dengan berjalannya crowdsourcing maka semakin besar kemungkinan produk tersebut mengenal pasar yang lebih luas karena crowdsourcing  merupakan tontonan yang menarik bagi semua orsng

Contoh crowdsourcing lewat media sosial

Nissan menggunakan crowdsourcing dalam salah satu kampanye terbarunya, Juke Nismo. Kampanye ini melibatkan social channels yang meminta penggemar untuk memberikan ide untuk jenis teknologi yang harus dimasukkan dengan hashtag #Jukeride. Strategi pemasaran seperti ini cukup baik, karena Nissan melibatkan social channels dalam proses pembangunan. Ini bukan pertama kalinya sebuah merek mobil menggunakan strategi pemasaran crowdsourcing sebagai bagian dari pengembangan produk.

Sumber : Social Media Examiner
Sumber : Social Media Examiner
              

Nissan menggunakan Twitter, tetapi idenya dapat digunakan di platform sosial apa pun. Di mana pun penggemar Anda paling aktif, di situlah Anda dapat memulai.

Jadi, crowdsourcing bisa dibilang bukan “Tren” melainkan sesuatu yang akan semakin banyak digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan ide-ide baru dari sekelompok orang tentang pengembangan dan inovasi produk. Kedepannya, akan bermunculan lagi banyak metode-metode crowdsourcing yang lain mengingat dunia digital yang terus berkembang pesat setiap hari. Bagi perusahaan yang sudah melakukan crowdsourcing maka harus dimanfaatkan setiap ide-ide masuk yang belum digunakan. Namun jika perusahaan hingga kini belum mengetahui tentang crowdsourcing maka dapat dipertimbangkan untuk mulai mencobanya sebelum tertinggal dengan perusahaan lain ketika sedang berlomba-lomba untuk menginovasi produk baru. Semoga pembaca dapat mengerti arti crowdsourcing dan bagaimana crowdsourcing dapat digunakan untuk menginovasikan produk baru dari artikel ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun