Contoh crowdsourcing lewat media sosial
Nissan menggunakan crowdsourcing dalam salah satu kampanye terbarunya, Juke Nismo. Kampanye ini melibatkan social channels yang meminta penggemar untuk memberikan ide untuk jenis teknologi yang harus dimasukkan dengan hashtag #Jukeride. Strategi pemasaran seperti ini cukup baik, karena Nissan melibatkan social channels dalam proses pembangunan. Ini bukan pertama kalinya sebuah merek mobil menggunakan strategi pemasaran crowdsourcing sebagai bagian dari pengembangan produk.
Nissan menggunakan Twitter, tetapi idenya dapat digunakan di platform sosial apa pun. Di mana pun penggemar Anda paling aktif, di situlah Anda dapat memulai.
Jadi, crowdsourcing bisa dibilang bukan “Tren” melainkan sesuatu yang akan semakin banyak digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan ide-ide baru dari sekelompok orang tentang pengembangan dan inovasi produk. Kedepannya, akan bermunculan lagi banyak metode-metode crowdsourcing yang lain mengingat dunia digital yang terus berkembang pesat setiap hari. Bagi perusahaan yang sudah melakukan crowdsourcing maka harus dimanfaatkan setiap ide-ide masuk yang belum digunakan. Namun jika perusahaan hingga kini belum mengetahui tentang crowdsourcing maka dapat dipertimbangkan untuk mulai mencobanya sebelum tertinggal dengan perusahaan lain ketika sedang berlomba-lomba untuk menginovasi produk baru. Semoga pembaca dapat mengerti arti crowdsourcing dan bagaimana crowdsourcing dapat digunakan untuk menginovasikan produk baru dari artikel ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H