Taman literasi yang terintegrasi dengan layanan transportasi publik Transjakarta dan MRT ini, tersedia toilet dan mushola, juga ramah anak dan ramah disabilitas. Spot menariknya pun bagus untuk relaksasi maupun me time. Hanya saja buat para pengunjung, tetap pertahankan untuk menjaga kebersihan lingkungan di sini, dengan tidak merusak fasilitas lainnya dan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab itu, lebih baik kan sampahnya dikelola dengan apik, dengan mengirimkannya ke Waste Bank (bank sampah) dan Octopus yang tersedia di sini. Pemanfaatan sampah dengan pengelolaan yang tepat, dapat membantu mengurangi tingginya penumpukan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir).
Selain memperoleh insight baru tentang literasi minat baca dan lingkungan, dari acara trip manis ini pun mendapat pandangan baru bahwa pemanfaatan suatu tempat dari yang terbengkalai menjadi lebih bernilai ternyata menghasilkan spot wisata kekinian dan populer, seperti kunjungan kami selanjutnya yaitu ke M Bloc Space. Lokasi ini disampaikan oleh kak Bela dari Sebumi sekaligus yang menjadi tour guide kami, bahwa tadinya adalah bangunan milik PERURI (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia) sebagai pabrik percetakan uang.
"Sekitar 20 tahun gedung ini terbengkalai hingga tahun 2019. Lalu inisiatif dan kreativitas anak muda yang didukung pula oleh PERURI mengubah tempat ini menjadi ruang publik seperti sekarang." Terang kak Bela.
Sekilas tentang Sebumi yaitu lembaga sosial yang memiliki misi guna membuat masyarakat berdaya terhadap lingkungan dan berkelanjutan. Dengan filosofi bahwa kehidupan dan ketersediaan kebutuhan makhluk hidup ditopang dengan keanekaragaman hayati dan sumber daya yang melimpah. Sustainability yang diutamakan, tampak pula dari Seakar yang merupakan bagian dari Sebumi, yang mana kami bisa nih mencicipi salah satu produknya berupa camilan buah asli yang dikeringkan tanpa pengawet.
Kami pun lanjut berkeliling gedung yang masih dipertahankan keasliannya ini. Lebih ke dalam M Bloc Space terdapat peralatan untuk mencetak uang yang terawat baik, ruang-ruang yang dapat dimanfaatkan untuk mengadakan acara. Lalu berkesempatan pula mengunjungi M Bloc Market yang menyediakan beragam penganan maupun produk kerajinan lokal dengan harga terjangkau.
Suasana yang diiringi dengan turunnya hujan, kami pun santap siang bersama. Lalu dilanjutkan dengan Ecoprint Workshop yang memberikan pengalaman baru, bahwa tanaman-tanaman yang ada di sekitar kita ini bisa bermanfaat sebagai pewarna kain alami. Nantinya tatkala kain tersebut akan dicuci disarankan menggunakan buah lerak.
Konklusi
Tak disangka saya bisa mengikuti trip yang se-asik ini, karena eksplor Jakarta Selatan, khususnya di bilangan Blok M menorehkan pengalaman seru bahwa bisa loh kita nge-trip tanpa menambah polusi dari gas emisi kendaraan. Apalagi perjalanannya menggunakan transportasi publik yaitu TransJakarta yang hanya bermodalkan Rp 3.500 bisa berkeliling ke mana saja. Senangnya dapat, wawasan dan pertemanannya bertambah, serta menginspirasi untuk tetap menjaga lingkungan hijau. Hmm.. usai Jakarta Green Tour ini, next bakal nge-trip ke mana lagi ya? Hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H