Diantaranya hendak menenangkan, tapi air muka kejujuran tak lagi berselera menatap benda bernama piring itu.
Demi sebuah penghormatan kepada rejeki di hadapan,
si jujur itu pun harus menghabiskannya termasuk tumpukan dolar, untuk hidangan meja bundar.
Meskipun alat pendingin ruang telah dipasang hingga derajat paling kecil,Â
hembusan angin pun tak lagi menyeruakkan kesejukan untuknya.
Si jujur itu pun hengkang tanpa peduli dengan gemerincing piring dan simbolis kedua tangan yang terkatup.
Jelang Jam Makan Siang di Jakarta, 3 Desember 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI