Sayangnya impian jauh dari apa yang ada di depan mata,
sebuah kejutan yang hangat dan penuh keajaiban tak mampu diraih
tatkala si jujur datang memenuhi undangan,
dan telah lebih dulu menitip menu yang akan disantap berikut nominal yang akan dibayarkan.
Si jujur mulai mengetuk untuk bertanya, "Mana pesananku?"
Semua pasang indera penglihat menoleh ke arah yang bersuara itu.
"Hanya ini sajakah?" Diangkatnya piring berisi nasi dan sayur, tanpa lauk kesukaannya.
Tak ada satupun yang mampu menjawab,Â
meski lengkingan pertanyaannya terdengar tanpa perlu menggunakan pengeras suara.Â
Bergeming dengan tertunduk lesu yang bisa dilakukan si para pencari tadi.