Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Nelayan dalam Jurnal Perempuan 95

15 Februari 2018   07:28 Diperbarui: 30 Maret 2018   16:35 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai..hai.., ada yang menarik nih di Jurnal Perempuan 95 vol.22 No.4, November 2017. Hmm, sebelumnya sudah kenal belum sama Jurnal Perempuan (JP)?

JP merupakan media informasi yang mengkhususkan pada penelitian dan menyajikan artikel mengenai persoalan perempuan yang ada di Indonesia. Terbitan pertamanya yaitu pada tahun 1996. Dengan tagline "untuk pencerahan dan kesetaraan", JP 95 menghadirkan hal-hal yang berkaitan dengan Perempuan Nelayan. Saya mendapatkannya ketika mengikuti seminar.

Yuk simak bahasannya.

JP 95 yang akan banyak mengulas seputar Perempuan Nelayan, terbagi dari beberapa bab, yaitu :

- Topik Empu, terbagi lagi menjadi lima sub bab, yaitu Perempuan Nelayan di Desa Morodemak dan Purworejo, Perempuan Nelayan di Gresik, Perempuan dalam sektor Perikanan berbasis Gender, Reklamasi Teluk Jakarta, dan Perempuan Pengolah Kerang Hijau.

- Riset, mengenai studi kasus Perempuan Petambak Udang di Dipasena, Lampung.

- Wawancara

- Kata Makna

- Profil

- Resensi Buku

- Rubrik Budaya

JP 95 yang saya dapatkan dari acara Perempuan Nelayan yang diselenggarakan oleh JP pada akhir Januari lalu, ternyata mendatangkan perwakilan Perempuan Nelayan, yang salah satunya adalah Ibu Masnuah.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
"Perempuan Nelayan adalah mereka yang melakukan aktivitas di sektor perikanan mulai dari proses penangkapan hingga pemasaran. Kategori perempuan nelayan pun luas, mencakup perempuan penangkap ikan di laut, perempuan nelayan pembudidaya, petambak garam, bahkan perempuan nelayan pengolah dan pemasar hasil produksi perikanan. Untuk itu definisi perempuan nelayan perlu dihadirkan dan diperluas konteksnya". ~ Pada bagian cover belakang JP 95, Ibu Masnuah.

Dengan adanya informasi mengenai perempuan nelayan, tentu akan membuka pengetahuan yang luas kepada publik, bahwa profesi nelayan tidak hanya diperuntukkan kepada laki-laki saja. Sebab, pada dasarnya perempuan yang melakukan segala aktivitas dari sebelum, saat, dan setelah melaut.

Sampai di sini perjumpaan kita, dan selalu  #SemangatCiee

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun