Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ringan Dan Rutin

28 Desember 2014   03:27 Diperbarui: 8 Oktober 2015   15:05 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tak perlu melirik kepada orang lain. Cukup kepada diri sendiri.

Saya memang orang yang kurang untuk melakukan kegiatan bernama olahraga. Bukannya karena aktivitas yang padat. Malas pun tidak. Hanya saja, entah kenapa saya sulit melakukannya. Jangankan berharap untuk rutin ke sport center ataupun fitness, olahraga paling mudah seperti lari, berenang, atau jogging tidak pernah saya lakukan.

 

Adakah akibatnya? tentu ada. Badan saya terasa lemah, kurang bugar (padahal asupan makanan, alhamdulillah terpenuhi).

 

Namun syukurlah, saya bekerja di salah satu perusahaan swasta yang untuk menuju ke kantor menggunakan transportasi umum.

 

Dimulai dari ke luar rumah saya harus berjalan kaki, kurang lebih lima menit sekitar 200 meter untuk naik angkot menuju stasiun kereta.

 

Sepuluh menit kemudian, saya naik kereta Commuterline menuju Stasiun Gondangdia.

 

Kurang lebih 30 menit kemudian, saya tiba di stasiun. Nah disinilah, saya mulai berolahraga.

 

Menuruni anak tangga yang kurang lebih totalnya 30-an, lalu menuruni anak tangga lagi kurang lebih 20-an. Selesaikah? Belum.

 

Ada 3 pilihan untuk saya menuju kantor:

 

1. Ojek atau Bajaj. Selain merogoh kocek sekitar Rp.10.000 yang jelas membuat saya kurang sehat.

 

2. Jalan kaki sebentar hingga Tugu Tani, lalu naik kopaja 502 atau Metromini 15. Hmmm, cukup sehat.

 

3. Jalan kaki terus hingga kantor. Saya bisa melalui jalan Kebon Sirih melewati gedung MNC atau jalan wahid hasyim atau melalui jalan tikus yaitu dari gang ke gang. Sangat Sehat.

 

Pilihan saya, jatuh pada nomor 2. Hehehhe, bukan bermaksud malas, hanya saja saya tidak ingin terlalu berkeringat ketika masuk kantor. Pada saat pulanglah, saya kerap kali berjalan kaki menuju stasiun Gondangdia, selain karena Jalan Kebon Sirih yang suka macet, banyak orang-orang dan teman-teman yang bersama jalan menuju stasiun. Jujur saja, ketika saya jarang naik turun tangga, badan saya sakit-sakit dan lutut saya terasa nyeri. Maklum rumah saya tidak tingkat, sehingga aktivitas naik turun tangga tidak pernah saya lakukan, kecuali ke perpustakaan mesjid (itu pun kalau pergi ke sana, hehehhe). Saya sempat takut, rasa nyeri itu karena apa. Bahkan saya sempat berkonsultasi dengan dokter hingga di rontgen. Syukurlah, rasa nyeri itu akibat kurangnya saya berolah raga. Di hari-hari selanjutnya, aktivitas nomor 2 dan kadang nomor 3 itu saya lakukan rutin. Badan saya terasa segar. Lutut saya pun tidak nyeri lagi. Memang melakukan olahraga ringan tapi rutin itu sangat bagus untuk tubuh kita. Ya ringan dan rutin untuk kesegaran tubuh kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun