.....
....
 Hari Jumat, masih pagi.
Waktu masih menunjukan pukul 06.30, rintik-rintik hujan mulai membasahi atap rumah. Â Musik dalam kamar seakan menemani dan aktivitas pagi tetap berjalan. Persiapan perlengkapan kerja telah siap. Tak lupa mantel (jas hujan) telah siap.
Kata orang, hari jumat adalah hari pendek, hari bebas rapi. Pada intinya hari jumat adalah hari berkat, karena kita masih bisa menghirup udara segar di jumat pagi walau diluar ada hujan.
Gassssss .
Baru saja keluar dari rumah, hujan seakan menjadi lebat, deras. Biurrrrr.
Dilema, melanjutkan perjalanan atau kembali.
Imajinasi berperan. Bahwa tugas Negara harus tetap dilaksanakan. Kerja. Kerja. Kerja.
Seperti slogan yang selaku dilontarkan oleh Presiden Jokowi. Harus memiliki semangat kerja, apapun rintangannya. Apapun halangannya.
Perjalanan dengan niat yang full tetap dilanjutkan. Sepatu yang awalnya sudah dipakai, terpaksa harus dilepaskan dan dikantongin agar terhindar dari air hujan..
Biasanya perjalanan menuju tempat kerja memakan waktu 30 menit. Namun karena hujan perjalanan diperkirakan sekitar 1 jam.
Dalam setengah perjalanan batin dan pikiran berbisik bahwa hujan yang turun bukanlah suatu halangan atau tantangan untuk menghambat aktivitas kita sebagai manusia.
Hujan merupakan sebuah berkat yang diberikan Tuhan, untuk membasahi bumi dan segala isinya. Membasahi hutan, ladang, sehingga air yang menjadi kebutuhan pokok makhluk hidup menjadi terpenuhi.
Saat ini, kita sangat sulit untuk mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga kita harus berusaha mencari sumber air yang bahkan jauh dari rumah kita, dan juga harus membeli air pada mereka yang melayani.
Rasa syukur kita akan apa yang diberikan Tuhan perlu kita jemput dan kita syukuri. Hujan yang turun merupakan suatu anuhgerah Tuhan sehingga walaupuan hujan kita sebagai manusia harus tetap semangat, terutama bukan sebagai penghalang untuk bekerja, untuk sekolah dan tuk menghambat kebiasaan kita.
Pada akhirnya perjalanan ini sampai di tempat kerja dengan keadaan baik-baik, walaupun bagian-bagian tertentu tetap basah akibat hujan di pagi ini.
Mengutip Puisi dari Prof. Sapardi 'Hujan Bulan Juli'
Hujan Bulan JuniÂ
Tak ada yang lebih tabahÂ
Dari hujan bulan juli
Dirahasiakannya rintik rintiknya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juli
Dihapusnya jejak-jejak kakinya'
yang ragu-ragu dijalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juli
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserah akan pohon bunga itu
Tetaplah bergerak dengan cepat atau lambat dan singkirkan apapun yang menjadi penghalang.
Jika anda tidak bisa menghancurkannya, berarti anda belum dengan cukup baik.
Semangat dan tetap semangat.
Kerja, kerja, dan kerja.
Uisneno Bless {&}
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI