Mohon tunggu...
Fen Emanuel
Fen Emanuel Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Relawan Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Pemberian Kehidupan

3 Juni 2020   18:55 Diperbarui: 3 Juni 2020   19:17 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sepanjang jalan, disana, manusia, (masyarakat) yang bermukiman disepanjang jalan antar kota ini juga menghadirkan segala yang menjadi modal penghidupan untuk menjalani kehidupan mereka.

Menawarkan segala hasil hutan, hasil pertanian sebagai hadiah, sebagai ciri khas yang dimiliki, dihidangkan di depan rumah mereka. Menjadi menarik bagi manusia (masyarakat) yang bepergian untuk dilihat, dimiliki serta merasakan hasil ciri khas masyarakat yang hidup di sepanjang jalan tersebut.

Sebagai contoh, masyarakat  menawarkan Advocad sebagai hasil pertanian yang menjadi ciri khas di daerah tersebut.

Mereka menawarkannya sebagai bentuk untuk mencari hidup, menjalankan makna kehidupan (apa yang harus kita lakukan), mencari rupiah sebagai modal untuk  menyambung kebutuhan hidup mereka.

Bisa dikatakan bahwa masyarakat sangat bergantung hidup pada alam, pada hasil hutan, pada hasil pertanian.

Sebagai masyarakan yang sedang bepergian antar kota, tentu pandangan ini sangat menarik. Rasa penasaran dan rasa ingin memiliki (mencicipi) sesuatu yang menjadi khas daerah tersebut, terutama sebagai oleh-oleh/kenangan dalam perjalanan tersebut.

Buah-buah hasil pertanian yang ditawarian pada umumnya seperti aple, jeruk, advocad, pisang dan sebagainya yang menjadi ciri khas daerah singgahan tesebut.

Dalam kesempatan ini, di persinggahan daerah tersebut, mampir dan membeli beberapa oleh-oleh khas daerah tersebut, beberapa jenis buah-buahan menjadi pilihan, dan pemiliknya adalah kakek, bapak yang sudah berambut putih, sambil memilah buah yang akan dibeli, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk mengabadikan moment tersebut dengan kakek yang menjual buah-buahan tersebut.

Di sinilah terjadi bentuk pemberian kehidupan. Kita membeli hasil pertaniam yang ditawarkan kepada kita, kita memberi upah (uang) hasil pembelian sebagai modal bahwa ada penghidupan dalam usaha barter ini, sekian.
Sama-sama menghidupkan.

Mereka menjual karna membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, memenuhi kebutuhan lain, kita membeli untuk memenuhi kebutuhan hastrat, kebutuhan ingin serta kebutuhan akan cerita sebuah perjalanan.

Semakin banyak hasil jualan mereka laku atau ludes, maka semakin banyak pula rasa syukur yang akan mereka lontarkan, dan semakin besar pula semangat mereka untuk menghargai hidup, dengan cara bekerja lebih giat, sehingga hasilnya nanti juga dapat membanggakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun