Mohon tunggu...
Kelompok 8 PSS 24A
Kelompok 8 PSS 24A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi Statistika Jurusan Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

1. Femi Ezrani Sianturi. 2. Indri Theresia Manik. 3. Iqva Junita. 4. Roland Gilbert Girsang. 5.Yoga Nawarisa Pinem.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hubungan Logika Dan Penalaran Tingkat Tinggi Dalam Bidang Ilmu Statistika

2 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:06 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kata Kunci: Statistika, Logika, Penalaran, Analisis Data.

PENDAHULUAN 

       Pada mulanya kata statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara. Secara etimologi, kata “statistik” berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris), yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan negara. Pada mulanya, kata “statistik” diartikan sebagai “kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun data yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara”. Namun pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja.

       Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini istilah statistik terkandung berbagai macam pengertian, yaitu: 

1) Istilah statistik kadang diberi pengertian sebagai data statistik, yaitu kumpulan bahan keterangan berupa angka atau bilangan. 

2) Sebagai kegiatan statistik atau kegiatan perstatistikan atau kegiatan penstatistikan. 

3) Kadang juga dimaksudkan sebagai metode statistik yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, atau mengatur, menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu dapat berbicara atau dapat memberikan pengertian makna tertentu.

       Istilah statistik dewasa ini juga dapat diberi pengertian sebagai “ilmu statistika”, ilmu statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari memperkembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik atau ilmu pengetahuan yang membahas (mempelajari) dan memperkembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka: 

a) Pengumpulan data angka, 

b) Penyusunan atau pengaturan data angka, 

c)  Penyajian atau penggambaran atau pelukisan data angka, 

d) Penganalisisan terhadap data angka, 

e) Penarikan kesimpulan (conclusion), 

f) Penaksiran (estimation), 

g) Penyusunan ramalan (prediction) secara ilmiah (dalam hal ini secara matematik) pengumpulan data angka tersebut.

       Dalam sebuah jurnal, logika dijelaskan berasal dari kata Yunani "logos," yang berarti "ilmu," "alasan," atau "uraian pikiran." Logika memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berpikir dalam menguji suatu kebenaran.

       Logika juga dibedakan menjadi logika formal, yang hanya membahas kebenaran dari segi bentuk, dan logika materiil, yang membahas kebenaran dilihat dari isi argumen tersebut. Logika formal menilai validitas kesimpulan berdasarkan premis-premisnya, sementara logika materiil menilai kesesuaian isi argumen dengan kenyataan. 

       Logika bertujuan untuk membiasakan manusia berpikir secara rasional dan kritis, serta membedakan pemikiran yang tepat dari yang salah. Dengan demikian, logika sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

       Logika berfungsi sebagai alat untuk berpikir sistematis, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan. Berpikir logis sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti tidak ada dua hal yang lebih besar dari satu. Dengan demikian, logika sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

       Penalaran, dalam konteks lebih luas, didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang secara sadar menerapkan ilmu mantik untuk mencapai suatu kesimpulan dari satu atau lebih premis yang telah diketahui. Proses ini melibatkan analisis dan evaluasi argumen untuk menghasilkan proposisi baru berdasarkan informasi yang ada. 

       Penalaran juga dianggap sebagai aktivitas berpikir abstrak yang melibatkan simbol-simbol pernyataan. Dalam penalaran, proposisi yang digunakan sebagai dasar penyimpulan disebut premis, sedangkan hasil kesimpulannya disebut konklusi. Hubungan antara premis dan konklusi adalah aspek penting dalam menentukan validitas penalaran tersebut. 

       Analisis data adalah proses sistematis untuk mengorganisir, menginterpretasi, dan mengevaluasi data yang telah dikumpulkan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan mendukung pengambilan keputusan. Proses ini melibatkan berbagai teknik dan metode statistik untuk mengidentifikasi pola, hubungan, dan tren dalam data. Analisis data dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif, tergantung pada jenis data dan tujuan analisis. Dalam konteks penelitian, analisis data bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian, menguji hipotesis, dan memberikan wawasan yang dapat diandalkan berdasarkan bukti empiris.

KAJIAN PUSTAKA

       ● Menurut Sudjana (2004:2-3) 

Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan. Sedangkan statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya berbentuk angka yang disusun dalam tabel atau diagram melukiskan menggambarkan suatu persoalan.

       ● Menurut Singarimbun (1995) 

Statistika adalah metode ilmiah yang digunakan untuk menggambarkan dan menyimpulkan data hasil penelitian, yang mencakup berbagai prosedur sistematis mulai dari pengumpulan hingga penyajian data. Metode ini sangat penting dalam penelitian karena memungkinkan peneliti untuk menganalisis data dengan cara yang terstruktur dan objektif, sehingga hasil analisis dapat diinterpretasikan secara valid. Dalam praktiknya, statistika melibatkan langkah-langkah seperti merumuskan masalah, mengumpulkan data, serta menggunakan teknik analisis yang sesuai untuk menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasi. Dengan demikian, statistika tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan fenomena yang diamati, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang berbasis bukti dalam berbagai disiplin ilmu.

       ● Menurut Sudjana (2005) 

Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka. Ilmu ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang akurat tentang fenomena yang diamati melalui analisis data yang sistematis dan objektif, sehingga memungkinkan peneliti untuk membuat interpretasi yang valid dan berguna bagi berbagai disiplin ilmu.

       ● Menurut Sugiyono (2007) 

Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka. Statistik ini melibatkan langkah-langkah sistematis dalam pengumpulan data, termasuk observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dilanjutkan dengan analisis data untuk menghasilkan informasi yang relevan dan berguna. Proses ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang akurat tentang fenomena yang diamati melalui analisis data yang objektif, sehingga memungkinkan peneliti untuk membuat interpretasi yang valid dan berguna bagi berbagai disiplin ilmu.

       ● Menurut Anderson dan Bancroft (1952)

Statistika merupakan ilmu dan seni yang berhubungan dengan pengembangan serta penerapan pengetahuan dalam konteks ketidakpastian. Dalam hal ini, statistika tidak hanya mencakup teknik-teknik matematis untuk mengumpulkan dan menganalisis data, tetapi juga melibatkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana data tersebut dapat diinterpretasikan dan digunakan untuk membuat keputusan yang informasional. Dengan demikian, statistika berperan penting dalam membantu peneliti dan praktisi dalam menghadapi situasi yang tidak pasti, memungkinkan mereka untuk menarik kesimpulan yang berbasis pada bukti dan data yang tersedia.

       ● Menurut Steel dan Torrie (1980)

Statistika adalah metode ilmiah yang berkaitan dengan perencanaan eksperimen, pengumpulan data, serta pengolahan, analisis, dan interpretasi hasil. Dalam konteks ini, statistika berfungsi sebagai alat yang sistematis untuk mengorganisir dan menganalisis informasi yang diperoleh dari berbagai eksperimen, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan yang valid dan membuat keputusan yang berbasis pada data. Dengan pendekatan ini, statistika tidak hanya membantu dalam memahami pola dan tren dalam data, tetapi juga memberikan kerangka kerja untuk mengatasi ketidakpastian yang sering kali menyertai proses penelitian.

       ● Menurut Walpole (1982) 

Statistika adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, menyajikan, dan menafsirkan data guna membuat keputusan. Metode ini berfungsi sebagai alat esensial dalam penelitian, memungkinkan peneliti untuk merencanakan eksperimen dengan baik dan mengumpulkan informasi yang relevan. Dengan pengolahan dan analisis data yang sistematis, statistika tidak hanya membantu dalam memahami pola dan tren yang ada, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan yang informasional dan berbasis bukti. Oleh karena itu, statistika memainkan peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan aplikasi praktis, mulai dari ilmu sosial hingga sains terapan.

       ● Menurut Anderson dan Sweeney (1990) 

Statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan, penyajian, analisis, dan interpretasi data untuk pengambilan keputusan. Dalam hal ini, statistika berfungsi sebagai alat penting dalam penelitian, memungkinkan peneliti untuk mengorganisir dan menganalisis informasi secara sistematis. Dengan pendekatan ini, statistika tidak hanya membantu dalam memahami data yang diperoleh, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk membuat keputusan yang informasional dan berbasis bukti. Oleh karena itu, statistika memiliki peranan krusial dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, ekonomi, dan ilmu sosial, di mana pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan. 

       Logika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara berpikir dan penalaran yang benar, serta berfungsi sebagai alat untuk menguji kebenaran suatu argumen.

       ●Menurut Wikipedia

Logika dibagi menjadi dua kategori, yaitu logika formal dan logika informal, di mana logika formal berfokus pada struktur argumen dan logika informal berhubungan dengan penerapan logika dalam bahasa sehari-hari.

       ● Menurut Dr. H. Muhammad Rakhmat 

Mendefinisikan logika sebagai teori penyimpulan yang berlandaskan pada konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah, serta mempelajari asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul. Logika berfungsi sebagai jembatan penghubung antara filsafat dan ilmu.

       ● Menurut H.A. Kadir Sobur 

Logika adalah cabang filsafat yang membahas tentang aturan-aturan, asas-asas, hukum-hukum, dan metode dalam mencapai pengetahuan secara rasional dan benar. Logika juga merupakan cara untuk mendapatkan pengetahuan dengan menggunakan akal pikiran secara sistematis.

       ● The Liang Gie 

Dalam bukunya menyebutkan bahwa logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul. Ia menekankan bahwa logika berfungsi sebagai jembatan penghubung antara filsafat dan ilmu.

       ● Menurut Depdiknas  

Penalaran adalah cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis, yang merupakan proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip. Ini menunjukkan bahwa penalaran melibatkan penggunaan logika untuk menarik kesimpulan dari premis yang ada, sehingga tidak semua bentuk berpikir dapat dianggap sebagai penalaran.

       ● Menurut Suriasumantri 

Menjelaskan bahwa penalaran memiliki ciri-ciri tertentu, seperti adanya pola berpikir yang disebut logika dan sifat analitik pada proses berpikirnya. Penalaran dapat dibedakan menjadi dua jenis utama: penalaran induktif, yang menarik kesimpulan dari hal-hal spesifik menuju hal-hal umum, dan penalaran deduktif, yang menarik kesimpulan dari hal-hal umum menuju hal-hal spesifik. 

       ● Menurut Agustin  

Penalaran adalah suatu kegiatan berpikir logis untuk mengumpulkan fakta, mengelola, menganalisis, menjelaskan, dan membuat kesimpulan. Penalaran memainkan peran sentral dalam pengembangan ilmu pengetahuan, di mana penelitian ilmiah dan pengujian hipotesis bergantung pada kemampuan berpikir kritis dan penalaran yang baik. 

       ● Menurut Shadiq (dalam Hidayati dan Widodo, 2015)  

Penalaran merupakan kegiatan, proses, atau aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru berdasarkan pada beberapa pernyataan yang diketahui benar atau dianggap benar yang disebut premis. Ini menunjukkan bahwa penalaran tidak hanya sekadar berpikir, tetapi juga melibatkan analisis terhadap informasi yang ada an penalaran yang baik. 

       ● Menurut Gunawan (2006 : 171) 

Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang mengharuskan peserta didik memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru. 

       ● Menurut Sudjana (2004) 

Analisis data melibatkan cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan, serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan fakta dan analisis yang dilakukan. Lebih lanjut, Singarimbun (1995) menyatakan bahwa analisis data mencakup berbagai prosedur sistematis mulai dari pengumpulan hingga penyajian data, yang memungkinkan peneliti untuk menggambarkan dan menyimpulkan hasil penelitian secara objektif.   

METODE 

       Pada pengumpulan data penelitian ini kami mencari informasi yang berkaitan dengan penelitian menggunakan beberapa sumber, seperti jurnal dan internet yang berkaitan dengan metode pengumpulan data yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau karakteristik suatu objek atau fenomena yang sedang diteliti. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi pada saat penelitian dilakukan, tanpa fokus pada pembahasan mengapa suatu peristiwa terjadibeberapa ciri khas metode deskriptif: Mendeskripsikan variabel utama secara mendetail, Menyajikan hasil penelitian dengan data yang sesuai dengan fakta, Mengumpulkan data pada periode tertentu, Wilayah penelitian fleksibel.Teknik penelitian dalam tulisan ini dilakukan dengan Studi Pustaka.

       Kami melakukan penelitian dengan mempelajari berbagai buku, jurnal dan artikel serta mencari referensi dari berbagai sumber internet. Kami mengumpulkan referensi, mengamati dan membandingkan atau menyatukan hasil dari referensi yg kami dapat.

HASIL DAN PEMBAHASAN 


HASIL

       Dalam ilmu statistika, logika dan penalaran tingkat tinggi merupakan elemen yang saling melengkapi dan sangat penting untuk menghasilkan analisis data yang valid dan relevan. Logika menyediakan aturan dasar untuk berpikir secara sistematis, sementara penalaran tingkat tinggi mengacu pada kemampuan untuk membuat hubungan, menganalisis pola, dan membuat keputusan berdasarkan bukti yang ada. Hubungan keduanya terlihat dalam:

1. Penggunaan logika deduktif dan induktif secara efektif : Ahli statistika cenderung menggunakan logika deduktif dalam merumuskan hipotesis penelitian, sedangkan logika induktif lebih dominan dalam proses analisis data untuk membuat generalisasi dari sampel ke populasi (Moore et al., 2018).  

2. Peran penalaran tingkat tinggi dalam eksplorasi data : Kemampuan berpikir kritis dan analitis memungkinkan ahli statistika mendeteksi pola, anomali, atau hubungan dalam data kompleks, misalnya dalam analisis big data atau data spasial (James et al., 2021).  

3. Kombinasi logika dan penalaran dalam model prediktif : Penerapan metode statistik modern, seperti machine learning dan analisis regresi non-linear, memerlukan perpaduan logika matematis dan penalaran kreatif untuk memastikan hasil prediksi yang akurat dan relevan (Hastie et al., 2009).  

4. Formulasi Masalah dan Hipotesis: Logika digunakan untuk mendefinisikan masalah dan menetapkan hipotesis penelitian. Proses ini memerlukan pemahaman terhadap asumsi dan hubungan kausal yang mungkin ada. Penalaran tingkat tinggi membantu mengidentifikasi variabel yang relevan dan memprediksi bagaimana hubungan antara variabel tersebut dapat diuji.

5. Pengolahan Data dan Analisis: Logika matematis digunakan dalam penghitungan statistik seperti uji hipotesis, regresi, atau analisis variansi. Penalaran tingkat tinggi berperan dalam interpretasi hasil analisis, memastikan bahwa kesimpulan yang diambil sesuai dengan konteks dan relevansi data.

6. Pengambilan Keputusan: Logika berperan dalam menentukan keputusan berdasarkan nilai-nilai statistik seperti p-value atau interval kepercayaan. Penalaran tingkat tinggi memastikan bahwa keputusan didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap konteks data, bukan hanya angka.

7. Validasi dan Verifikasi: Logika digunakan untuk memeriksa konsistensi dalam data dan hasil. Penalaran tingkat tinggi membantu dalam mengidentifikasi potensi bias atau kesalahan yang mungkin memengaruhi hasil analisis.

PEMBAHASAN 

       Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa logika dan penalaran tingkat tinggi memiliki peran yang saling melengkapi dalam proses statistika. Berikut beberapa poin pembahasan utama:  

1. Pentingnya Logika dalam Memastikan Validitas Hasil: Logika membantu memastikan bahwa metode statistik yang digunakan sesuai dengan asumsi yang mendasarinya. Misalnya, uji statistik parametrik hanya dapat dilakukan jika data memenuhi asumsi normalitas. Pelanggaran asumsi ini dapat menyebabkan hasil yang bias, sehingga penting bagi ahli statistika untuk menggunakan logika dalam mengevaluasi validitas model yang digunakan (Triola, 2021).  

2. Penalaran Tingkat Tinggi untuk Menjawab Masalah Kompleks: Dalam dunia nyata, data yang dihadapi sering kali tidak terstruktur, tidak lengkap, atau memiliki jumlah dimensi yang tinggi. Penalaran tingkat tinggi memungkinkan ahli statistika memahami masalah ini dan merancang pendekatan yang inovatif untuk mengatasinya. Misalnya, penggunaan metode Principal Component Analysis (PCA) dalam mereduksi dimensi data sangat bergantung pada penalaran analitis dan kreatif (Hair et al., 2019).  

3. Perkembangan Teknologi dan Statistika Modern: Kemajuan teknologi, seperti komputasi awan dan kecerdasan buatan, semakin menuntut integrasi antara logika dan penalaran tingkat tinggi. Ahli statistika tidak hanya harus memahami algoritma, tetapi juga mampu menafsirkan hasilnya dalam konteks logika dan prinsip-prinsip statistik. Misalnya, algoritma random forest membutuhkan pemahaman mendalam untuk menghindari overfitting dan memastikan interpretasi yang bermakna (James et al., 2021).  

4. Implikasi Pendidikan Statistika: Hasil ini menekankan pentingnya pengembangan kurikulum pendidikan statistika yang tidak hanya mengajarkan teknik statistik, tetapi juga melatih logika dan penalaran tingkat tinggi. Latihan berpikir kritis melalui studi kasus dan eksplorasi data nyata adalah salah satu pendekatan yang dapat diimplementasikan (Moore et al., 2018).  

       Statistika adalah ilmu yang memerlukan landasan logika dan penalaran tingkat tinggi untuk mengolah data, membuat kesimpulan, serta memberikan manfaat bagi berbagai bidang. Dalam hal ini, peran logika dan penalaran menjadi sangat penting.

1. Logika dalam Statistika

Logika adalah landasan untuk berpikir deduktif dan induktif, yang merupakan inti dari statistika.

Logika Deduktif: Digunakan untuk menarik kesimpulan dari premis yang pasti. Contohnya adalah menetapkan metode uji statistik berdasarkan sifat data.

Logika Induktif: Digunakan untuk membuat generalisasi dari sampel ke populasi. Misalnya, jika data sampel menunjukkan pola tertentu, logika induktif memungkinkan prediksi untuk populasi.

Mekanisme proses logika dapat dilihat dari penalaran yang merupakan suatu proses berpikir untuk membuahkan pengetahuan, penalaran tentunya mempunyai dasar kebenaran sebagai proses berpikir yang dilakukan dengan cara tertentu untuk menghasilkan pengetahuan yang benar pula. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap benar jika proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu tersebut pula, metode penarikan kesimpulan ini disebut logika dengan mendefinisikannya sebagai pengkajian untuk berpikir secara benar. Ada berbagai cara yang dapat dijadikan sebagai proses dalam menarik kesimpulan, di antaranya adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Suriasumantri bahwa dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan logika deduktif sebaliknya, yaitu menarik kesimpulan dari yang bersifat umum menjadi kasus-kasus yang bersifat individual.

2. Penalaran Tingkat Tinggi

Penalaran ini melibatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis untuk menangani kompleksitas data. Dalam analisis statistik yang kompleks, seperti machine learning atau big data analytics, penalaran tingkat tinggi membantu memilih model, menetapkan parameter, dan menilai hasil yang beragam. Penalaran tingkat tinggi juga melibatkan pemahaman terhadap etika dan dampak sosial dari kesimpulan statistik.

3. Contoh Aplikasi

Analisis Regresi: Logika digunakan untuk menentukan hubungan linier antara variabel, sementara penalaran tingkat tinggi diperlukan untuk memahami bagaimana faktor eksternal memengaruhi model.

Uji Hipotesis: Logika menentukan langkah-langkah uji seperti menetapkan H0 dan H1, sedangkan penalaran tingkat tinggi membantu menyimpulkan hasil dalam konteks nyata.

4. Implikasi

Statistika modern memerlukan integrasi logika dan penalaran tingkat tinggi untuk: Meningkatkan validitas data, Menghindari kesalahan interpretasi, dan Memberikan solusi berbasis data yang lebih strategis.

SIMPULAN DAN SARAN 

SIMPULAN

       Statistika, yang awalnya berkaitan dengan pengumpulan data untuk kepentingan negara, kini telah berkembang menjadi ilmu yang mencakup metode pengumpulan, analisis, dan interpretasi data. Penelitian yang baik harus menggunakan prinsip-prinsip statistika untuk menarik kesimpulan yang valid. Logika dan penalaran tingkat tinggi adalah dua elemen krusial yang mendukung kemajuan ilmu statistika. Dengan memadukan kemampuan berpikir logis dan analitis, ahli statistika dapat memberikan solusi berbasis data yang akurat, inovatif, dan relevan untuk berbagai bidang seperti bisnis, kesehatan, dan teknologi. Logika berfungsi sebagai alat untuk berpikir kritis dan sistematis dalam proses penarikan kesimpulan, baik secara deduktif maupun induktif. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang logika dan penalaran sangat penting bagi peneliti dalam mengolah data dan membuat keputusan berbasis bukti. 

SARAN 

       Peningkatan kurikulum pendidikan statistika di berbagai tingkat sangat penting untuk menanamkan pemahaman tentang logika dan penalaran sebagai dasar analisis data. Selain itu, pelatihan penelitian yang berfokus pada teknik-teknik statistika dan logika diperlukan bagi para peneliti untuk mengaplikasikan metode ilmiah dengan lebih efektif. Dalam era digital, penggunaan perangkat lunak statistik modern menjadi esensial untuk meningkatkan akurasi dan keandalan hasil penelitian. Selain itu, kolaborasi interdisipliner antara ahli statistika, logika, dan bidang ilmu lain dapat memperkaya perspektif dan menghasilkan keputusan berbasis data yang lebih baik. 

DAFTAR PUSTAKA 

Field, A. (2013). Discovering Statistics Using IBM SPSS Statistics. SAGE Publications.

Gunawan, I. (2006). Pendidikan dan Pengembangan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta: Rineka Cipta.

Montgomery, D. C., Peck, E. A., & Vining, G. G. (2020). Introduction to Linear Regression Analysis (6th ed.). Wiley. 

Revorma. (2023). Sarana Berfikir Ilmiah (Bahasa, Logika, Matematika Dan Statistika).

Shadiq, A., Hidayati, N., & Widodo, S. (2015). Penalaran dalam Pendidikan: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Triola, M. F. (2021). Elementary Statistics (14th ed.). Pearson.

Walpole, R. E. (1982). Introduction to Statistics. New York: Macmillan.

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 8 PSS 24A:

1. FEMI EZRANI SIANTURI

2. INDRI THERESIA MANIK

3. IQVA JUNITA

4. ROLAND GILBERT GIRSANG

5. YOGA NAWARISA PINEM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun