Mohon tunggu...
Femi Yuniar Widiastuti
Femi Yuniar Widiastuti Mohon Tunggu... Apoteker - Be Do Have

Seorang peracik obat yang suka berimajinasi ditengah tumpukan laporan praktikum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia, di Perjalanan ke Dewata

23 Februari 2019   20:23 Diperbarui: 25 Februari 2019   11:12 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Masih lama ya " ucapnya penuh basa-basi

" Banget lah " jawabku

" Kamu gak tidur? " tanya nya

" Gak berani, nanti kalo ada apa-apa gimana. Kan di dalem Bus"

" Gak berani kok masih di dalam Bus, kenapa gak turun? "

" Tadinya mau turun, tapi males. Ngantuk, hehe"

" Ya sudah tidur saja, nanti saya yang jaga " ucapnya

Tampak jelas dari kaca Bus, Matahari perlahan mulai tenggelam. Senja Sore itu nampak indah, sungguh. Akupun tertidur,cukup lelap dan sepertinya aku bersandar di bahu dia. Entah lah, rasa-rasa nya dia sendiri yang meletakkan kepalaku di bahu nya atau itu hanya perasaanku saja. Waktu itu aku sangat ngantuk, ketika aku menatapnya,dia hanya tersenyum sambil memainkan kedua ibu jarinya.

Pukul 11 malam aku terbangun karena merasa lapar. Tak kudapati dia disampingku. "Oh mungkin dia turun", batinku. Tiba-tiba dari depan dia datang, pakaiannya sudah ganti pakaian dinas. Aku ketahui sekilas dari sorot lampu geladak kapal.

" Darimana " tanyaku

" Lihat keadaan diluar sekalian ganti baju "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun