Modus operandi selanjutnya, melalui WA atau telepon mereka menjelaskan, sebenarnya mereka sedang mencari mobil untuk istri kedua dari bos, nasabah atau untuk istrinya sendiri. Kemudian dengan kalimat yang sama persis, mereka akan katakan, sedang berada di luar kota atau sibuk di kantor sehingga saudara, nasabah, kerabat pembeli atau orang suruhan yang akan mengecek kendaraan. Satu pesan yang selalu disampaikan, "jangan dibicarakan harga dengan nasabah atau orang suruhan, karena sudah deal dengannya!"
Menurut tulisan di atas, foto dan informasi kendaraan yang kita berikan akan mereka gunakan untuk diiklankan kembali dengan harga yang super murah, guna memikat korban Setelah korban melihat kendaraan dan cocok, korban akan transfer ke sang penipu. Ini dikenal dengan nama skema segitiga. Zaman m-banking memudahkan penjual untuk melihat apakah ada mutasi di rekeningnya sebelum menyerahkan kendaraan ke pembeli. Buat pembeli, menjadi kiamat, karena mobil yang diimpikan tidak didapat, uang ratusan juta pun raib. Nomor WA pembeli sudah di-block oleh penipu, menghilang di kegelapan alam maya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H