Mohon tunggu...
Felix Limanta
Felix Limanta Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Peminat ilmu komputer, IPTEK, perfilman, dan karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Animasi Bukan Sekadar Hiburan untuk Anak-anak

14 April 2018   17:41 Diperbarui: 15 April 2018   19:08 4364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FLCL adalah contoh animasi yang berada di luar norma kebiasaan kita, tetapi penuh dengan komentar sosial pada dunia.

Terlebih lagi, kebebasan yang diperbolehkan animasi memungkinkan animator, bahkan pada saat itu, untuk berkreasi sebebas mungkin dan membuat karya-karya fantastis yang lebih menarik anak-anak dibandingkan orang dewasa yang letih, lelah, dan lesu dengan dunia.

Bahkan pada saat itu, film seperti Gertie the Dinosaur (1914) lebih ditujukan pada anak-anak ketimbang orang dewasa.
Bahkan pada saat itu, film seperti Gertie the Dinosaur (1914) lebih ditujukan pada anak-anak ketimbang orang dewasa.
Felix the Cat, pertama muncul pada tahun 1919, segera dikaitkan dengan anak-anak. Walt dan Roy Disney mendirikan Disney Brothers Cartoon Studio pada tahun 1923 untuk menciptakan hiburan animasi untuk anak-anak.

Popularitas dan kesuksesa film-film Disney diekspor ke seluruh dunia dan memaksa para animator di seluruh dunia untuk memproduksi film animasi anak-anak untuk bersaing. Animator Amerika Max Fleischer menciptakan Betty Boop pada tahun 1930 dan meluncurkan Popeye the Sailor pada tahun 1932. 

Angkatan Laut Jepang menugaskan studio Geijutsu Eigasha pada tahun 1943 untuk memproduksi film propaganda perang Momotar no Umiwashi (Elang Laut Momotaro), berdasarkan sebuah dongeng tradisional Jepang.

Kemudian era anime modern dimulai pada tahun 1958 ketika Toei Animation merilis film anime warna pertama, Hakujaden. Didasarkan dongeng klasik dari Cina, pengaruh Disney pada film ini dapat dilihat, misalnya pada adanya hewan-hewan menari. 

Meskipun animasi dewasa muncul di awal abad ke-20, seperti kartun animasi pornografi Eveready Harton in Buried Treasure pada tahun 1928 atau Chikara ke Onna no Yo no Nakapada tahun 1933 tentang perselingkuhan, sebagian besar film animasi awal di Jepang dan Amerika kebetulan ditargetkan pada anak-anak atau didasarkan pada cerita rakyat tradisional yang sebagian besar terkait dengan cerita anak-anak.

Mayoritas animasi pada tahun 1960-an dianggap sebagai hiburan anak-anak, termasuk judul yang paling berkesan pada dekade tersebut: Astro Boy di Jepang, dan The Flintstones dan Scooby-Doodi Amerika.

Fitur animasi Disney saat itu termasuk Snow White and the Seven Dwarves, Pinocchio, Bambi, Cinderella, dan The Jungle Book semakin mengokohkan asosiasi antara animasi dan hiburan anak-anak. 

Film animasi 1970-an Fritz the Cat dan Kanashimi no Belladona, yang mencoba menceritakan kisah dewasa dengan animasi, dianggap melawan kebudayaan saat itu dan provokatif. Karena mayoritas film animasi dunia dari awal sinema hingga 1960-an adalah film anak-anak atau, pada tahun 1970-an, animasi di seluruh dunia terkait erat dengan hiburan anak-anak.

Hal ini semakin diperburuk oleh asumsi Hollywood bahwa animasi adalah sebuagh genre, bukan sebuah medium. Film animasi terbaru seperti Minions dan The Boss Baby serupa karena mereka menargetkan penonton yang sama: anak-anak.

Pada saat tersebut, film-film animasi Hollywood sangat mirip satu sama lain karena sebagian besar cerita pada film-film tersebut ditargetkan untuk penonton yang lebih muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun