Berhari-hari kau termangu di
Sana, kau menadah tangan
Meminta bekas kasih pada diri
Yang masih abu-abu angannya.
Kau lupakan angan-angan ituÂ
Sebagai bentuk laku pada malumu yang
Sudah usang dan terpanggang ilmu
Tipu muslihat tuk dapatkan uang.Â
Uang hasil mengemis yang kau dapatin
Kau bawa ke lokasi pelacuran, kau bersenang
Di atas perut perempuan binal yang kegatalan
Dan kau melumat habis dengan riang.
Ruangan tubuhmu berdebu pekat
Sehabis menindih perempuan binal
Dari liciknya kau mengotori banyak aset
Seperti tak ada hasil.
Kau hanya pengemis tua yang sudah
Usang dari zaman ke zaman sebelum
Sejarah menghamili seisinya. *
*Lentera, 19 Desember 2024*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H