Tapi kita lihat juga koalisi PPP dan PDIP dan PKB berpengaruh di Politik DKI. Sehingga memang ada perbincangan membahas demikian. Â PKB sepertinya akan jagokan Hasbiallah Ilyas, mantan DPRD DKI sekaligus Caleg untuk Jakarta 1 (Jaktim). Menarik juga untuk dielaborasikan mana yang pas oleh Wakil Presiden terpilih untuk sama-sama ada titik temu persatuan tadi. Kemana Nasdem dan PKS?
Sepertinya PKS dan Nasdem juga seolah seperti baru dimana PKS sendiri terlihat ia seperti memuji tapi hentaman 'kritis'nya tidak kalah pedas. To The Point, PKS dan Nasdem sepertinya relatif cukup untuk usung Sahroni sebagai Cagub Koalisi Perubahan, simulasinya : Sahroni-Hasbiallah atau paling kompeten adalah Sahroni-Hidayat (HNW), dimana sang Wakil Ketua MPR inilah yang bisa untuk mendukung. Tinggal tunggu saja, biasanya kalau PKB disiapkan Wakil, maka tidak akan berpaling.Â
Namun jika tidak? Bisa jadi Koalisi akan berubah. Berikut pula hal serupa yang mana terjadi di 02, dimana barisan ini juga agak pusing pada rekomendasi Golkar yang mana diberikan 2 orang, antara Ahmad Zaki Iskandar (Mantan Bupati Tangerang sekaligus Ketua TKD Prabowo-Gibran Banten). Intinya adalah, Zaki juga punya nama sukseskan kemenangan 02 di DKI.Â
RK? Lebih mantap lagi di Jabar, bahwa Golkar kini 'merajai' seluruh kader partai lain yang sudah lama berkuasa. Tapi ada juga Ridwan Kamil, yang mana ini dilema antara ia di Jabar, kemudian di DKI maupun jadi Menteri? Semua memang pada kemungkinan-kemungkinan, tapi Menteri batal. Bisa jadi peluang untuk masuk DKInya sebagai Gubernur atau Wakil. Tentunya kita tahu bahwa peluang mereka bertanding akan ada dan semakin sengit.
Soal PDIP, ini juga mereka konsolidasikan mana yang cocok untuk jaring kader. PDIP partai terbesar di Nasional harus bisa memainkan peran menunjukkan putra terbaik mereka. Sehingga ini tidak sembarang, apalagi soal Wakil. Tapi memang ramai sekali bahwa soal Gubernur DKI dari PDIP, bagaimana endingnya saja? Relatif lah, bahwa politik itu sedinamis itu seperti KKIR jadinya KIM dan PKB gabung Perubahan. Beberapa kader atau tokoh yang terdengar gaungnya maju Pilkada DKI antara lain (dari PDIP) :
1. Tri Rismaharini (Mensos)
2. Hendrar Prihadi (Kepala LKPP)
3. Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR)
Nomor 3 mengejutkan karena tidak ada sebelumnya terbersit pasti dikala Pak Bas selalu mengacu pada istilah yang lama. Sehingga memang pemimpin seperti ini diperlukan, siapatahu dia bisa berpikir bahwa mereka juga mementingkan yang lainnya daripada dirinya sendiri. Bagus itu. Cuma intinya agak seru jadinya, soal Wakil dari PPP juga relatif suaranya stabil.Â
Siapakah Wagubnya? Bisa jadi Sandiaga Uno. Wallahualam, atau mungkin demi kesepakatan koalisi harusnya dengan masyarakat awam yang sebenarnya expert begitu. Jadi di Koalisi 03, ada 3 Cagub yang diproyeksi akan maju tentu mendengar suara akar rumput dan siapapun itu sampai akhirnya disimpulkan demikian. Kemudian proyek tidak berubah.
Jadi skenario 3 poros itu tidak bisa dihindari bukan. Proyeksi Simulasinya akhirnya menjadi berikut :
1. Koalisi Perubahan (Nasdem PKS dan PKB - PKB tentatif) : Ahmad Sahroni dengan Hidayat Nur Wahid
2. Koalisi Indonesia Maju (Golkar, PAN, Demokrat, Gerindra) : Ridwan Kamil dengan kader Gerindra semisal
3. Koalisi Indonesia Unggul (PDIP dan PPP, PKB tentatif) : Tri Rismaharini akan berpasangan dengan Sandiaga Uno
Ini baru skenario 'liar' saja yang dikutip dan menjadi pembelajaran. Mungkin sementara itu dulu pertandingannya, dimana belum lama hawa panasnya memang masih belum menurun, justru menaik. Kita lihat saja nanti. Toh, untuk urusan Wakil juga tidak diketahui, semoga ini memang yang terakhir. Bahwa pasangan benar-benar harus dwitunggal, profesional, loyalitas dan integritas adalah kepentingan bersama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H