Kemudian dia malah lari ke mekanisasi, dan istilah-istilah asingnya yaitu IOT, Smart Farming dan Drone untuk mengukur kesuburan tanah bahkan disinggung soal petani milenial yang pernah dilakukan di Jawa Barat (padahal dibalik kesuksesan program tersebut, banyak juga belangnya dimana ini tidak diperhatikan).Â
Jadi dari sini malahan Gibran terkesan 'berlari' kembali pada istilah, yang mana dia seakan menunjukkan progresivitasnya walaupun belum tentu bisa terbukti. Justru, Gibran tidak bisa menjelaskan soal Konsep Trisakti.
Konsep Trisakti sebenarnya adalah gagasan Jokowi sendiri sebagai seorang Soekarnois yang notabene kader PDIP. Ujungnya seorang Gibran beliau pun malah minta maaf, evaluasi dan malah terkesan judging bahwa 01 dan 03 kompak menyerang. Seketika manakala Gibran tidak paham soal Trisakti Bung Karno, seakan-akan justru menunjukkan bahwa beliau pernah jadi kader PDIP tapi ideologinya tidak seperti sebagaimana nilai PDIP.Â
Jadi teringat, ada pengamat yang berkata justru ketika seorang Gibran yang eks PDIP tidak bisa menjawab berarti bisa dikatakan tidak lulus kaderisasinya, atau jangan-jangan selama ini hanya karbitan semata.Â
Trisakti seperti yang dulu digaungkan Jokowi konkritnya adalah mengurangi impor pangan bahkan kalau perlu stop dimana orientasinya adalah kemandirian para buruh tani dan nelayan dan peternak berorientasi pula pada riset dan teknologi dan modernisasinya agar sama-sama diakomodir oleh Negara sebagai wadah dalam memastikan keadilan tersebut. Bahasanya adalah kedaulatan dan berdikari, berarti mengurangi bahkan membebaskan ketergantungan, sebagai konsep nasionalisme selanjutnya.Â
Padahal lucunya, Prabowo sekalipun juga mafhum terhadap itu, dimana sebagai nasionalis sejati dia sangat menggebu-gebu soal ini. Bahkan di debat 2019, Jokowi saja diledek karena tetap impor.Â
Gibran pun sama, lantas dia malah berkelit pula soal ini. Padahal lucunya, tanpa disadari narasi seperti Trisakti adalah 'makanan sehari-hari' Prabowo sejak dia maju Pilpres di 2014, kenapa Gibran malah berkelit? Begitu saja bukan plus Mahfud bukan judging/cecar tapi minta pandangan Gibran yang barangkali sebagai orang PDIP tahu soal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H