Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ketika Jatim Semakin "Seksi" Karena Khofifah, Ganjar-Mahfud Tak Tinggal Diam?

15 Januari 2024   11:50 Diperbarui: 15 Januari 2024   12:54 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Semisal di DKI Jakarta, kabarnya Ganjar-Mahfud pun sudah bisa mulai menduduki puncak (mungkin tipis-tipisan dengan AMIN), kemudian di Jawa Timur utamanya basis Mataraman mulai ada sikap ke 03 (mungkin ini adalah swing voters). Kurang lebih, jika ditampilkan trennya adalah Ganjar-Mahfud mulai naik ke angka +/- 36 persen berbanding Prabowo-Gibran yang stagnan di 46 persen. 

Angka Ganjar bisa naik dari 22 ke 36 persen salah satu sentimen penyumbangnya adalah posisi Ganjar-Mahfud yang 'kembali' menguasai tipis di Jawa Timur yaitu sekitar 43 persen berbanding Prabowo-Gibran stagnan di 41 persen (padahal kemarin, Ganjar-Mahfud hanya 33 persen).

Puncaknya adalah belum lama ini langsung diadakan deklarasi yaitu IKAMA atau Ikatan Keluarga Madura yang sebenarnya elitnya sudah setuju ke Ganjar pasca Ganjar gandeng Mahfud padahal mereka sempat declare akan ke AMIN. Belum lama mereka deklarasi bersama di Jakarta. IKAMA ini mungkin adalah Madura Perantau yang sebenarnya punya hubungan baik dengan yang di Kampung halaman dimana mereka semua solid untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. 

Bersamaan pula deklarasi dilakukan dengan FBR alias Forum Betawi Rempug yang mana Betawi Moderat yang selama ini punya andil +/-30 persen terhadap suara Betawi secara keseluruhan dimana mereka pula yang berkontribusi memenangkan Jokowi di 2014 dan 2019 di DKI dan Bodetabek. Memutuskan untuk nyatakan dukungan ke Ganjar-Mahfud. 2 Suku yang terkenal Konservatif Religius di Jawa ini menyatakan dukungan ke GAMA. Minimal jika seperti ini jelas bahwa Ganjar-Mahfud mendapatkan 30 persen suara Betawi (70 persennya adalah basis Religius murni yang jelas ke PKS dan AMIN), sementara Madura kurang lebih sekitar 60 persen termasuk di perantauan. 

Maka demikian manakala jika 2 basis kekuatan ini digarap secara masif, minimal Ganjar-Mahfud akan lolos putaran kedua. Sekalipun Prabowo-Gibran unggul dahulu. Kira-kira begitu cara main taktiknya. Tentunya, secara analisis rasional hal ini tidak terlepas dari peran besar seorang Mahfud MD sebagai sosok yang berada dalam kertas suara, mengapa FBR dan IKAMA bisa bersatu bersama untuk kemenangan 03. Mahfud MD dikenal sangat dekat dengan tokoh-tokoh Betawi (khususnya moderat) apalagi mereka Nahdliyin yang dekat dengan Gusdur. IKAMA tidak usah ditanya, pasti jelas Mahfud sosok Madura. 

Belum lagi ada tokoh-tokoh kunci semisal Ma'ruf Amin melalui anak-anaknya yang baru saja declare ke 03 salah satunya Azizah Ma'ruf. Belum lagi ada Sandiaga Uno yang notabene dekat dengan FBR dimana FBR dukung Anies-Sandi karena peran Sandi itu sendiri, apalagi FBR dan IKAMA juga sangat afiliasi dengan PPP. Belum lagi dari Gusdurian yang dirasa sangat berkorelasi dipimpin Yenny Wahid akan allout bersama dengan basis-basis tersebut mengingat Ketokohan Gusdur yang sangat erat dengan 2 suku tersebut.

Tinggal bagaimana mengoptimalkannya, dan sepertinya 2 hari terakhir ini TPN juga berhasil merespon sikap itu secara serius. Bayangkan saja, begitu Khofifah sudah menyatakan dukungan pulang Umroh dan siap masuk TKN 02 jadi Jurkamnas dan Pengarah. 

Seketika Mahfud MD langsung 'terbang' dan 'tabrak' ke Surabaya berlanjut ke Madura untuk sosialisasi dan kampanye untuk mengamankan basis suara. Pastinya bersama dengan 'geng' PPP dan juga IKAMA yang mana sudah berusaha strategi ini dikondisikan pula pastinya sejak lama. 

Tinggal eksekusi saja step by step. Begitu juga Ganjar, dimana beliau juga mulai nyusul ke Surabaya namun arah beliau sepertinya ke Malang dan berlanjut ke Mataraman, yang notabene sangat erat dengan Jawa Tengah. Intinya jika ingin menang di Jawa Timur rumusnya adalah amankan Surabaya Raya, kemudian Madura dan Mataraman. Sebagaimana Pilgub dahulu dimana sebenarnya Khofifah kalah di Madura (dan Tapal Kuda) termasuk serta sebagian Mataraman. Berarti basis ini diperkuat sembari pastikan Ibukota yaitu Surabaya berhasil direbut. Wait n see saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun