Paling tidak mandatory spending untuk Riset juga perlu dan itu bisa dibagi ke Kementerian/Lembaga. Dimana jika BRIN mendapatkan 9,38 Triliun ditambah dengan tiap-tiap Kementerian/Lembaga belum lagi Daerah yang memiliki Balitbang sebagai Lembaga Riset organik institusi.Â
Dihitung-hitung kurang lebih sekitar 46,76 Triliun atau sekitar 0,27 persen dari PDB dimana masih jauh dari angka 1 persen PDB (apalagi yang dikelola oleh BRIN yang setara 0,08 persen dari PDB).Â
Maka hampir mustahil bahwa teknologi kita jika mengandalkan pada peran negara mampu berjalan dengan maksimal belum lagi dihitung pada dukungan manajemen dimana konteksnya adalah keberpihakan pada sumber daya manusia baik kesejahteraan materi maupun moril yang mendorong sumber daya tersebut mampu berpikir jernih mencipta inovasi yang lebih masif.
Melalui tulisan ini tentu kelak bisa menggugah bahwa masalah atau isu berkaitan dengan riset ini harus bisa diurai dengan bijak melalui proses political will yang matang.Â
Ingat bahwa amanat Kemerdekaan yang selalu didorong oleh para Founding Fathers kita untuk Negeri ini bisa berdiri diatas kaki sendiri. Maka demikian, selayaknya peran negara bisa lebih besar daripada sekedar pembiayaan yang kurang maksimal dan kolaboratif. Intinya hilangkan pula ego sektoral dari masing-masing birokrasi.Â
Selayaknya pengelolaan atau manajemen riset nasional menunjukkan bahwa negeri ini tech-oriented bukan bureaucracy-oriented. Apalagi kini generasi muda telah memulai dan memimpin pertarungan, generasi yang penuh rasionalitas dan kritisme selayaknya mampun dijamin dan disikapi dengan bijaksana tentang keberpihakan pada tantangan yang tidak mudah tersebut. Sekali lagi, ini menjadi pertanda bahwa kita dididik dan terus diingatkan bahwa riset itu bukan main-main.
Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Tak terasa bertepatan pula dengan Kemerdekaan yang juga sebentar lagi atau tepat 1 minggu dari sekarang.Â
Semoga kemerdekaan itu juga menaungi elemen riset teknologi inovasi nasional agar mampu berdikari dan bisa mengisi rentetan sejarah kemerdekaan yang terus dipupuk dan diperjuangkan hingga sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H