Bukan tidak mungkin nama Ahok juga diperhitungkan, karena secara elektabilitas Capres sebenarnya rada lumayan sosok Ahok mungkin diplot untuk RI2 bisa melengkapi.Â
Apalagi secara historis Ahok sendiri merupakan kader Gerindra dulunya dan secara personal sangat dekat dan hormat betul kepada Prabowo sekalipun dia sudah hengkang dari Gerindra seperti yang kita ketahui dinamikanya dahulu.
Kedua, belum lama pula Luhut Binsar Panjaitan datang menemui Surya Paloh sang Ketum Nasdem selaku partai pengusung pertama dari Anies Baswedan. Sang Capresnya Oposan.Â
Sebenarnya kalau yang disoroti dalam media memang selain ini sebagai bentuk mendinginkan suasana karena Presiden waktu di Sarinah mengatakan bahwa Ketum Nasdem tak diundang ke Istana karena sudah ada koalisi sendiri. Padahal melalui LBP, justru Surya Paloh menerima itu semua dan semua saling menghargai.Â
Menariknya selain komitmen bersepakat untuk mendukung pencalonan Anies dan mewujudkan Pilpres yang damai. LBP selaku senior partai Golkar juga seolah menggunakan kakinya untuk mengusulkan nama yang tepat untuk Anies.Â
Ya siapa lagi kalau bukan mengorbit nama Ahok sebagai Wapres. Dan hal itu seolah disambut baik, direspon terlihat pasca SP sendiri keluar dari Wisma Nusantara dan dilanjut oleh Sugeng Suparwoto selaku Ketua DPP Nasdem yang mendampingi, memang benar bahwa ada usul nama Cawapres yang mendampingi Anies.Â
Intinya sosok yang bisa melengkapi sekalipun Anies dan Tim Kecil Koalisi Perubahan yang notabene sudah SAH menjadi koalisi mengatakan bahwa siapapun calon Wapres harus bersepakat bersama dalam parpol perubahan terlepas dia masuk atau tidak.Â
Ketika ditanya itu dan akhirnya sempat terbersit 5 nama Cawapres bukan tidak mungkin karena ini baru 5 nama dari Nasdem yang mana salah satunya antara ada usul JK selaku 'King Maker' Anies maupun sang Lord Luhut Binsar Panjaitan.Â
Bukan tidak mungkin ada nama Basuki Tjahaja Purnama disitu. Pantas saja Sugeng maupun Surya rada sumringah karena sosok Ahok juga dinilai dekat dengan Nasdem. Jelas, lha wong dulu Nasdem yang usung Ahok di Pilgub 2017 kok walau kalah,
PDIP hingga detik ini tiada suara. Mungkin karena PDIP selaku partai tidak terlalu pusingkan nama Ahok toh sadar juga bahwa Ahok sudah tidak 'menjual' klaimnya seperti dulu. PDIP hanya berputar pada 2 nama selama ini kalau tak Puan ya Ganjar dan endingnya Ganjar juga yang diusung.Â
Ahok kalaupun nanti direspons baik secara pribadi menanggapi namanya masuk bursa jadi Wapresnya siapapun maupun dari partai pasti sama. Ahok tetap fokus pada urusannya dan menyerahkan semua pada takdir kalau memang demikian. Realistis juga bahwa Ahok sendiri dahulu punya kasus hukum yang membuatnya dipenjara selama 2 tahun karena kasus penistaan agama.Â