Mohon tunggu...
Felix
Felix Mohon Tunggu... Konsultan - Learning to Write

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mungkinkah Berinvestasi Membeli Saham Klub Sepak Bola Menjanjikan?

16 Juni 2021   22:04 Diperbarui: 16 Juni 2021   22:06 1927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak mau jika modal yang ditanam di dalam suatu usaha menghasilkan laba alias keuntungan? Saya kira hampir semua orang akan mau.

Sayangnya, tidak semua bisnis akan selalu menghasilkan keuntungan finansial. Bahkan di dalam klub-klub sepak bola liga Inggris sekalipun, 5 dari 20 klub mengalami kerugian operasional. Dan jika memperhitungkan nilai transaksi jual beli pemain, amortisasi biaya transfer dan biaya keuangan lainnya, menjadi 9 dari 20 klub yang mengalami kerugian di tahun 2018/19, seperti Chelsea, berdasarkan laporan tahunan Deloitte.

Sedangkan klub yang mengalami keuntungan seperti Tottenham Hotspur dan Newcastle United membukukan keuntungan bersih masing-masing sebesar 87 juta dan 41 juta Euro pada tahun 2018/19. Klub papan bawah seperti Cardiff City dan Huddersfield Town juga untung pada tahun tersebut.

Hasil di atas menunjukkan bahwa keuntungan finansial dapat diperoleh oleh klub, terlepas dari seberapa besar klub tersebut dan seberapa besar pendapatan masing-masing klub. Seperti Tottenham yang merupakan salah satu dari 6 klub besar di liga Inggris memiliki pendapatan 459 juta Euro di tahun 2018/19. Klub papan tengah Newcastle United dengan pendapatan 176 juta Euro di tahun yang sama. Dan Cardiff City dan Huddersfield Town dengan pendapatan 125 juta dan 122 juta Euro.

Keberhasilan klub sepak bola dalam menjaga surplus keuangan utamanya terletak pada upaya klub dalam mengontrol biaya pengeluaran. Dan biaya keuangan yang paling besar pada umumnya adalah upah pemain dan pegawai. 

Sumber Karya: Alexander Mils/Unsplash
Sumber Karya: Alexander Mils/Unsplash
Secara rata-rata, 61% dari pendapatan klub di liga Inggris merupakan biaya gaji pada tahun 2018/19. Sedangkan hanya 39% dari pendapatan Tottenham yang merupakan biaya gaji. Jadi tidaklah mengejutkan jika mereka menjadi klub sepakbola liga Inggris dengan keuntungan bersih sebelum pajak tertinggi dua tahun berturut-turut. Klub seperti Newcastle, Cardiff, dan Huddersfield juga memiliki rasio beban gaji di bawah rata-rata liga, yaitu 55%, 43%, dan 53%.

Pendapatan seperti komisi penyiaran, hasil penjualan tiket, sponsor dan merchandise, dan komersial lainnya juga turut menentukan kesuksesan liga sepakbola secara finansial. Di 5 liga besar sepakbola Eropa, komisi penyiaran memiliki kontribusi yang paling besar terhadap pendapatan. Kemudian disusul oleh pendapatan sponsor, merchandise, dan penjualan tiket.

Di liga Italia dan Inggris misalnya, komisi penyiaran menyumbangkan 59% dari total pendapatan masing-masing liga di tahun 2018/19. Kontribusi terendah terdapat di liga Jerman, yakni 44%; namun tetap merupakan sumber pendapatannya yang paling dominan. Sedangkan pendapatan sponsor berada di kisaran angka 22% hingga 30%.

Pentingnya untuk menjaga atau bahkan untuk meningkatkan sumber pemasukan menyebabkan penyelenggara liga pun menerapkan berbagai kebijakan dan strategi yang relevan. Di liga Inggris misalnya, panitia mengatur dan menyusun jadwal pertandingan yang "memudahkan" penggemar internasional untuk menonton, terutama dari wilayah Asia.

Panitia juga mempelajari kebiasaan menonton seperti pada generasi milenial pecinta olahraga.

Milenial yang hidup di era serba digital memiliki kebiasaan yang sedikit berbeda dengan generasi X. Mereka menonton TV lebih sedikit dibandingkan dengan generasi X secara rata-rata dan lebih sering menikmati siaran olahraga secara streaming. Milenial cenderung mengakses skor pertandingan, berita dan highlight seputar olahraga melalui situs dan aplikasi media sosial, seperti Twitter dan Youtube di HP dan komputer pribadi mereka menurut data Mckinsey di tahun 2017.

Memahami kebiasaan tersebut pun membuat panitia liga dapat menargetkan sumber pemasukan dari layanan siaran langsung di HP, mempromosikan penjualan tiket di sosial media atau bahkan memancing penggemar untuk mengikuti akun sosial media melalui highlight olahraga.

Regulasi dari liga juga berpengaruh.

Di liga Spanyol, mereka menerapkan skema penjualan terpusat hak siar yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan keuangan antar klub semenjak tahun 2015/16. Bentuk upaya tersebut tercermin di dalam rasio pembagian komisi hak siar antara klub atas dan bawah yang berubah dari 8:1 di tahun 2014/15 menjadi 3,5:1 di tahun 2018/19. Hal ini pula yang menyebabkan tidak ada satu pun klub yang mengalami kerugian operasional untuk pertama kalinya di tahun 2018/19. 

Panitia liga juga sangat disiplin dalam memantau pengeluaran tiap klub agar tidak berlebihan serta tidak segan-segan untuk menerapkan sanksi bila diperlukan.

Demikian sedikit informasi dari liga sepak bola luar negeri. Tata kelola dari klub dan liga memengaruhi keberhasilan klub secara finansial.

Sekarang, informasi tersebut seharusnya dapat menjawab pertanyaan di judul artikel ini.

Mungkinkah berinvestasi membeli saham klub sepak bola menjanjikan?

Jawabannya adalah mungkin saja, selama klub sepak bola dan liga diselenggarakan di bawah manajemen yang baik.

Banyak klub sepak bola di luar negeri yang dapat membukukan keuntungan, seperti Newcastle di atas yang menorehkan rasio keuntungan bersih sebelum pajak terhadap total pendapatan sebesar 23,3% pada tahun 2018/19. Dan mengingat kemampuan manajemen yang dimiliki para artis dan keterampilan dalam menarik perhatian atau mengumpulkan penonton, saya optimis bahwa investasi tersebut dapat membuahkan hasil positif, meskipun memerlukan waktu yang tidak sebentar. Tetapi, mari kita menunggu dan menyaksikannya sendiri.

Bagaimana dengan pendapat kamu? Mungkinkah berinvestasi membeli saham klub sepak bola menjanjikan?

Tinggalkan pendapat kamu di kolom komentar di bawah ini. Dan jangan lupa klik tombol like ya!

Terima kasih dan Stay Safe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun