"Kau sudah mati sekar... pergilah"
"Tubuhku memang mati mas. .. tp jiwaku terikat..."
"Itukah alasanmu kembali ke sana? Untuk raden sepuh? Apa yg bisa ku bantu sekar"
"Tidak ada mas... bantulah anakku.. dialah pewarisku."
"Sekar... apakah kau nyata? Â Atau ini hanya ada dalam kepalaku?"
Wajah itu tersenyum "tentu saja ini semua terjadu dalam kepalamu mas..T
etapi kenapa juga hal ini harus menjadi tidak nyata?" wajah itu menghilang dgn perlahan. dan pastor felix terbangun dengan keringat bercucuran... *******
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H