Mohon tunggu...
Vitri Indarti
Vitri Indarti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya adalah pekerja wisata.\r\ndan ingin menonjolkan wisata klaten yang indah.\r\nphone 087803876368\r\ncall me for travelling information in jogja and klaten\r\n

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

buku harian putri prambanan bg 5

17 Februari 2014   05:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekar.

*****

Pastor felix duduk melamun di meja krjanya. Berita yg terus ia dengar dr kampung halamannya, mau tak mau menjadi beban baginya. Suara musik yg selalu terdengar di pendopo. Dan kegilaan Panji yg smakin parah tak urung membuatnya tak bisa tidur. Sekar sudah pergi namun serasa masih ada. Ada yg salah. Tapi apa... perasaan itu sudah melebur dgn hidup selibatnya. Melebur dgn segenap kasihnya untuk serena. Melebur dgn kegembiraan seorang ayah yg melihat putrinya selalu berprestasi. Dia bukan hanya pastor yg dihormati tp juga seorang ayah.  Meski dia tidak pernah menikah. Selalu dia menjaga jarak namun selalu luluh dgn wajah yg seperti malaikat itu. .. sekar nya. Dan melihat serena seperti hayalan terliarnya muncul. Andai sekar bukanlah cucu raden sepuh.

Matanya terpejam dan titik sinar itu muncul perlahan. Membesar dan sekar nya muncul dr kekosongan

"Terima kasih, mas... anakku kau rawat dengan baik" katanya

Pastor felix mengerjab... " sekar.... kau sudah tiada.. pergi lah... alammu bukan disini" katanya

"Aku terikat mas... aku tak mampu menggapai yang maha tinggi..." bayangan itu berkata sangat jelas

"Kau kah yg membuat kegaduhan itu?"

"Aku tidak tau , mas, aku hanya terikat... aku tak mampu melakukan apapun... "

" kenapa, sekar? "

"Aku pewaris tradisi, mas... aku terikat untuk tinggal"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun