Nah apa yang di maksud dengan nalar arap yakni himpunan aturan – aturan dan hukum- hukum berfikir yang di berikan oleh kultur arab . kultur arab itu adalah tradisi , Bahasa dan praktik yang berasal dari masyarakan arab .Proyek Kritik Nalar Arab adalah proyek yang ditujukan untuk membawa kemajuan di dunia Arab-Islam. Secara personal, al-Jabiri menolak sistem yang membelenggu kemajuan itu sendiri.
tujuan bayani adalah, pertama, memahami atau menganalisa teks guna menemukan atau mendapat makna yang dikandung atau dikehendaki teks. Istibat hukum dari nas keagamaan, terutama Alquran. Karena itu, nalar ini melahirkan golongan ahli fiqh, ahli kalam, dan ahli ushul.
Untuk mendapat pengetahuan, nalar bayan menempuh dua jalan, berpegang pada redaksi teks dengan menggunakan kaidah bahasa Arab seperti nahwu saraf sebagai alat analisa, dan kedua menggunakan metode qiyas. Qiyas diartikan sebagai sesuatu yang memberikan hukum berdasarkan masalah lain yang telah ada kepastian hukumnya dalam teks karena ada kesamaan illah (alasan).
Al-Jabiri berpandangan bahwa hasil tafsir ini syarat dengan motif politis. Mode kedua sama sekali tidak mengikuti aturan-aturan tersebut. Ia lebih merupakan ungkapan lisan tentang perasaan karena limpahan langsung dari sumbernya dan disertai dengan pengakuan. Dengan demikian, pembuktian kebenaran pengetahuan metode ‘irfani bersifat intersubjektif.
KESIMPULANÂ
Nalar bayani adalah sistem yang lahir dari rahim Islam itu sendiri, sebab seluruh proses pengambilan wacana yang akhirnya menjadi pengetahuan bersumber pada teks-teks Islam, dan aturan-aturannya pun lahir dari tubuh Islam itu sendiri, seperti ketatnya transmisi hadis. Sebagai salah satu sumber hukum, maka transmisi hadis menjadi penting, sebab menentukan keabsahan sebuah hukum yang diambil. Sistem yang khas Islam ini telah melahirkan berbagai keilmuan Islam yang khas pula, seperti fiqh, kalam, hadis, dst. Karena itu, perbedaan paling mencolok antara epistemologi barat dan Islam terletak pada nalar bayani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H