Di dalam nalar burhani di jelaskan bahwa dalam Bahasa arab mempunyai arti  cahaya atau pencerahan  ,dalam pemikiran yg lebih luas nalar burhani ini juga bisa untuk menggambarkan pemikiran atau pendekatan yang menekankan pentingnya pengetahuan, kebijaksanaan, dan pemahaman yang mendalam.
Untuk mengkaji suatu Dalam konteks nalar burhani ini bisa menggunakan dengan cara berfikir yg logis yang bertujuan untuk mencapai pencerahan dan kebenaran.tetepi menurut . menurut Al-Jabiri, penting untuk mengembangkan burhani dalam konteks masyarakat Muslim agar dapat merespons tantangan modern dan menghindari keterjebakan dalam pemikiran yang sempit. Metode ini menekankan pentingnya dialog, kritik, dan pembaruan pemikiran untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang agama dan kehidupan., kita harus mendalam untuk memahami sesuatu. Maka kajian yang di lakukan pada aliran-aliran merupakan Sejarah yang tidak bisa kita tinggalkan begitu saja. Karena terdapat adanya latar belakang, Sejarah dan faktor-faktor yang melatarbelakangi peristiwa tersebut. Terdapat adanya peristiwa, perkembangan dan pola pikir untuk memahami aliran muktajilah menurut islam itu sendiri.
Pemikiran burhani ini sangat berbeda dengan pemikiran bayani yang Dimana pemikiran bayani ini menggunakan secara apriori telah menjadi kewahyuan , sedangkan pemikiran irfani ini menggunakan pengalaman langsung.
Sistem nalar burhani menurut al jabiri :
- rasionalitas ini yang mengutamakan pemikiran logis , yang brati menggunakan akal untuk  berfikir.
- Kritik Nalar burhani mendorong kritik terhadap tradisi dan pemikiran yang ada
- dialektika Melibatkan dialog antara berbagai ide dan perspektif. Pendekatan ini memungkinkan adanya sintesis antara tradisi dan modernitas
dalam realitas historis , sistem pemikiran burhani ini banyak di kembangkan oleh kalangan filsuf muslim. Filsuf muslim ini seperti al-kindi , al-farabi dan ibn sina .munculnya sistem epistek ini berkaitan erat dengan pengaruh budaya Yunani .pengaruh ini menimbulkan dua aliran yaitu the hermetic Pythagorean dan the syllogistic rationalistic .
penjelasan tentang dua aliran :
- the hermetic Pythagorean merujuk pada suatu tradisi pemikiran yang menggabungkan ajaran Pythagoras dengan prinsip-prinsip Hermetisme, suatu aliran filosofis dan spiritual yang muncul pada zaman Helenistik
- The syllogistic rationalistic merujuk pada pendekatan berpikir yang menggunakan silogisme sebagai metode utama untuk mencapai kesimpulan logis.
 contoh tantangan yang dahadapi oleh nalar burhani :
Pendidikan : sistem Pendidikan yang tidak mendukung pemikiran kritis bisa menghambat perkembangan nalar burhani .jika Pendidikan itu menekankan dengan hafalan dari pada analisis ,maka siswa tidak akan berlatih secara kritis .
 PEMBAHASAN 2
Ketiga nalar ini , baik bayani ,irfani atau burhani dulu  perjalanan awal itu saling bertentangan dalam peradapan arab islam . hal tersebut menjadi konflik politik sepanjang Sejarah islam .golongan syi’a yang mengikuti nalar irfani sebagai idiologi politik dan agamanya  , sedangkan sedangkan dari mu’tazilah dan asy’ ariah itu mengikuti pemikirtan nalar bayani yang terkadang juga mamasukkan unsur-unsur sistem pemikiran burhani .dan pada akrihnya konflik ini di menangkan oleh nalar irfani . Â
 Penelitian ini adalah riset kepustkaan, menggunakan metode deskriptif analitis kualitatif. Secara operasional, metode ini terangkai dalam beberapa langkah berikut. Pertama, peneliti mengumpulkan sumber primer dan sekunder yang relevan, terutama karya-karya al-Jabiri .Seluruh data yang terkumpul. Pada tahap selanjutnya, diolah melalui analisi konten, yang meliputi konsep nalar Arab perspektif al-Jabiri . bagaimana posisi al-Jabiri atas taksonomi yang ia lakukan; dan bagaimana interaksi masing-masing nalar dalam realitas kajian keislaman. Untuk menelisik poin terakhir, maka peneliti menyajikan sumber kesarjanaan yang relevan.
Nah apa yang di maksud dengan nalar arap yakni himpunan aturan – aturan dan hukum- hukum berfikir yang di berikan oleh kultur arab . kultur arab itu adalah tradisi , Bahasa dan praktik yang berasal dari masyarakan arab .Proyek Kritik Nalar Arab adalah proyek yang ditujukan untuk membawa kemajuan di dunia Arab-Islam. Secara personal, al-Jabiri menolak sistem yang membelenggu kemajuan itu sendiri.
tujuan bayani adalah, pertama, memahami atau menganalisa teks guna menemukan atau mendapat makna yang dikandung atau dikehendaki teks. Istibat hukum dari nas keagamaan, terutama Alquran. Karena itu, nalar ini melahirkan golongan ahli fiqh, ahli kalam, dan ahli ushul.
Untuk mendapat pengetahuan, nalar bayan menempuh dua jalan, berpegang pada redaksi teks dengan menggunakan kaidah bahasa Arab seperti nahwu saraf sebagai alat analisa, dan kedua menggunakan metode qiyas. Qiyas diartikan sebagai sesuatu yang memberikan hukum berdasarkan masalah lain yang telah ada kepastian hukumnya dalam teks karena ada kesamaan illah (alasan).
Al-Jabiri berpandangan bahwa hasil tafsir ini syarat dengan motif politis. Mode kedua sama sekali tidak mengikuti aturan-aturan tersebut. Ia lebih merupakan ungkapan lisan tentang perasaan karena limpahan langsung dari sumbernya dan disertai dengan pengakuan. Dengan demikian, pembuktian kebenaran pengetahuan metode ‘irfani bersifat intersubjektif.
KESIMPULANÂ
Nalar bayani adalah sistem yang lahir dari rahim Islam itu sendiri, sebab seluruh proses pengambilan wacana yang akhirnya menjadi pengetahuan bersumber pada teks-teks Islam, dan aturan-aturannya pun lahir dari tubuh Islam itu sendiri, seperti ketatnya transmisi hadis. Sebagai salah satu sumber hukum, maka transmisi hadis menjadi penting, sebab menentukan keabsahan sebuah hukum yang diambil. Sistem yang khas Islam ini telah melahirkan berbagai keilmuan Islam yang khas pula, seperti fiqh, kalam, hadis, dst. Karena itu, perbedaan paling mencolok antara epistemologi barat dan Islam terletak pada nalar bayani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H