Filsafat pendidikan memiliki berbagai aliran diantaranya yaitu aliran Progresivisme, Esensialisme dan Perenialisme. Selain itu, filsafat pendidikan juga memiliki beberapa tokoh yang terkenal dan sangat berpengaruh di dunia karena pemikirannya. Berikut penulis akan menjelaskan tentang aliran dan tokoh filsafat pendidikan, antara lain:
1. Aliran Filsafat Pendidikan
Aliran dalam filsafat pendidikan dibagi menjadi tiga, antara lain:
a. Aliran Progresivisme
Aliran ini muncul pada awal abad ke-20. Dan berpengaruh dalam perkembangan pendidikan, dimana perkembangan pendidikan ini didorong oleh aliran-aliran lain. Sehingga aliran progresivisme ini sering disebut sebagai aliran naturalisme, yaitu aliran yang memiliki pandangan bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah alam semesta.
b. Aliran Esensialisme
Aliran ini dapat diketahui dari aliran yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Dimana kebudayaan lama ini telah ada sejak dulu pada zaman renaisance, yang telah banyak melakukan kebaikan untuk manusia diantaranya menghidupkan kembali ilmu pengetahuan, kebudayaan, kesenian zaman Yunani dan Romawi Kuno.
c. Aliran Perenialisme
Perenialisme berasal dari kata perenial yang berarti abadi atau tiada akhir. Jadi dapat diartikan bahwa aliran perenialisme merupakan aliran yang berpegang pada nilai-nilai filsafat yang bersifat abadi.
2. Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan beserta Pemikirannya
a. Horace Mann (1796-1859)
Horace Mann adalah seorang lulusan dari Browns University, dan menjadi seorang politik.
Pemikirannya yaitu ingin memajukan perubahan dalam sistem pendidikan Amerika dengan membuka pelatihan untuk guru, perpustakaan dan pendidikan umum gratis. Atas pemikirannya itu Horace Mann dijuluki sebagai Pelopor Pendidikan Sekolah Amerika Umum.
b. Freidrich Froebel (1782-1852)
Freidrich adalah seorang pendidik Jerman, pada Pendidikan Anak Usia Dini.
Pemikirannya yaitu bahwa anak muda memiliki berbagai sifat yang berbeda dan natural, berdasarkan pemikirannya beliau kemudian membangun taman kanak-kanak yang memiliki kebebasan berekspresi, kreatifitas, serta interaksi.
c. Charlotte Mason (1842-1923)
Merupakan seorang Pelopor Pendidikan dalam Area Rumah.
Pemikiran Charlotte Mason yaitu berpikir anak tidak peduli dengan kelas sosialnya harus mendapatkan kesempatan untuk pendidikan seni liberal. Sehingga beliau mendedikasikan dirinya untuk memperbaiki cara bagaimana anak seharusnya di didik melauli pengalaman nyata.
d. Jean Piaget (1896-1980)
Jean Piaget dijuluki sebagai Pelopor Bagaimana Anak Belajar. Beliau berpikir tentang bagaimana cara anak-anak berpikir, hingga kemudian mulai meneliti dan menulis buku tentang psikologi anak.
e. Margaret Bancroft (1854-1912)
Margaret adalah orang pertama yang membuka pesantren swasta di Haddonfield, New Jersey.
Pemikirannya yaitu bahwa anak-anak cacat berkeinginan sekolah seperti anak pada umumnya di sekolah yang khusus. Melalui pemikiran Margaret ini, akhirnya profesi medis mulai membangkitkan tanggung jawab untuk membantu anak-anak yang cacat.
f. Boker T.Washington (1856-1915)
Washington merupakan kepala di Tuskegee University.
Pemikirannya yaitu bahwa Pendidikan Afrika-Amerika adalah kesempatan masyarakat dalam meraih kesetaraan sosial yang lebih baik. Oleh karena itu, beliau mempersatukan Pendidikan Umum yang ada di Afrika-Amerika.
g. John Dewey (1859-1952)
John Dewey adalah seorang profesor filsafat dan kepala di Universitas Chicago.
Pemikirannya yaitu bahwa anak-anak harus mengembangkan cara berpikirnya melalui bakat dan minat yang di milikinya.
h. Maria Montessori (1870-1952)
Montessori adalah wanita pertama di Italia yang mendapatkan pelatihan menjadi seorang dokter. Kemudian beliau menjabat dalam bagian perawatan medis untuk menangani pasien dari rumah sakit jiwa, kemudian disana beliau menemukan anak-anak yang memiliki keterbelakangan, dan akhirnya beliau jatuh cinta pada pendidikan. Hal itulah yang melatarbelakangi pemikirannya.
i. John Holt (1929-1985)
John Holt adalah seorang Pelopor untuk Pendidikan di Rumah.
Pemikirannya yaitu bahwa anak-anak harus belajar sesuai dengan kemauannya sendiri bukan karena dipaksakan oleh orang lain, dan tempat terbaik untuk belajar adalah di rumahnya sendiri.
j. Marie Clay (1926-2007)
Marie Clay lahir di Wellington, Selandia Baru. Merupakan seorang pelopor dalam pemulihan membaca. Marie juga menjadi pimpinan Internasional dalam studi Akuisisi anak-anak agar bisa membaca. Pemulihan membaca ini di kembangkan sebagai sarana untuk mengangkat anak menjadi siap sebagai pembelajar.
Semoga bermanfaat,
Sekian dan terima kasih:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H