Mohon tunggu...
Feliks Bistolen
Feliks Bistolen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Fakultas Teologi

mendaki gunung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Sodeng Otot Suku Helong NTT, pembersihan, pemisahan diri terlepas dari beban, penyakit, panas dan ikatan suami/istri beda alam

1 November 2024   09:55 Diperbarui: 1 November 2024   10:52 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi sodeng otot suku Helong NTT, pemisahan, pembersihan diri terlepas dari beban, penyakit, panas dan ikatan suami/istri beda alam

“Kita tidak bisa memilih atau menolak penderitaan yang terjadi dalam hidup ini. tetapi kita bisa menentukan respons apa yang ingin kita berikan, dari setiap kejadian yang kita alami”

                                                                                                         “Viktor E. Frankl”

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang hidup dengan pelbagai keanekaragaman budaya dan tradisi. kemajemukan ini menjadi identitas sekaligus anugerah bagi bangsa Indonesia, yang tergambar dalam semboyan bhineka Tunggal ika.

Namun, ternyata di dalam setiap tradisi dan budaya menyimpan suatu keunikan dan karakteristik, yang khas dan terdengar aneh bagi sebagian orang. Salah satunya terdapat di Nusa Tenggara Timur, terkhususnya di suku Helong, tradisi ini disebut sodeng otot.

Dalam bahasa Helong, sodeng artinya membuang/melepaskan dan otot artinya panas/beban/penyakit. Secara garis besar, sodeng otot mempunyai arti”membersihkan, melepaskan, memisahkan beban/ panas/penyakit”

Tradisi Sodeng otot, merujuk pada orang-orang yang dengan sadar membersihkan, memisahkan, melepaskan beban/penyakit dan ikatan (fisik, emosional, psikis) yang ditinggalkan oleh suami/istri agar masing-masing dengan alamnya. Tradisi ini sudah mengakar dan menjadi bagian penting dalam kehidupan orang Helong, yang diwariskan secara turun temurun.

Siklus kematian 

ada beberapa pertimbangan Ketika seseorang melakukan tradisi sodeng otot.

Berdasarkan tuturan dan kepercayaan masyarakat Helong, bahwa orang memilih melakukan tradisi sodeng otot ini karena ada dalam suatu penyakit keturunan dan siklus kematian. Ketika salah satu dari pasangan suami/istri ada yang meninggal atau adanya penyakit keturunan, maka akan dilakukan tradisi sodeng otot yang bertujuan meminta izin/restu kepada Leluhur, agar terlepas dari penyakit yang diderita, melepaskan beban/ikatan (fisik, emosional, psikis) agar terlepas dari hambatan dan tantangan dalam menjalani kehidupan beda alam.

Terlarut dalam kesedihan dan duka yang panjang karena ditinggalkan oleh orang yang dicintai memberikan efek yang luar biasa misalnya, penurunan kualitas hidup, beban mental, dan disfungsi sosial. fenomena inilah yang kemudian menjadi tolak ukur masyarakat helong melakukan sodeng otot, sebagai transformasi diri untuk menentukan dan menemukan makna hidup (the will of meaning) dan keluar dari situasi yang menggelapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun