Mohon tunggu...
Felicia Kusd
Felicia Kusd Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Serangan Jantung Menyerang Orang Berbadan Kurus?

23 Oktober 2017   21:33 Diperbarui: 23 Oktober 2017   23:04 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tau, sekarang ini angka kematian di Indonesia sekitar 35% disebabkan oleh jantung. Jantung adalah organ yang penting dalam hidup kita. Tanpa jantung yang berdetak, kita tidak akan hidup di dunia ini. Jantung merupakan organ yang berfungsi sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. 

Jantung menjadi organ yang penting karena darah yang dipompa  merupakan penyalur nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita, maka jika tidak ada jantung, darah tidak bisa tersebar di seluruh tubuh kita. Jantung terdiri dari beberapa bagian yaitu atrium atas kanan, atrium atas kiri, ventrikel bawah kanan , dan ventrikel bawah kiri. Jantung disambungkan oleh pembuluh vena dan arteri. Pada pembuluh vena membawa darah yang mengandung karbondioksida kembali ke jantung, sedangkan pembuluh arteri membawa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian rongga dada dan terlindungi oleh tulang rusuk, paru - paru, maupun selaput perikardium.

Namun jantung juga sama seperti mesin jika tidak dirawat maka akan mengalami gangguan atau kerusakan. Gangguan pada jantung ada bermacam - macam seperti penyakit jantung koroner, imfark miokard akut, gagal jantung, kelainan katub jantung, dan lain - lain. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang paling sering terjadi dan memiliki nilai angka kematian yang tinggi yaitu sekitar 151 dari 547 orang. Penyakit jantung koroner biasanya disebut "the silent killer" karena penyakit ini menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung terjadi secara tiba - tiba dan sulit diduga. Kadangkala terjadi saat tidur atau beraktivitas dan jika tidak ditolong dengan cepat maka akan menyebabkan kematian.

Penyakit jantung koroner dan serangan jantung berhubungan karena jantung koroner adalah awal mula terjadinya serangan jantung dan disebabkan oleh masalah yang sama. Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penebalan pada pembuluh arteri koroner oleh plak ateromatosa yang mengandung kolesterol, lemak, kalsium, protein, dan sisa hasil metabolisme.

Sedangkan serangan jantung adalah proses dimana pemasokan darah ke jantung terhalangi sehingga jantung tidak dapat memompa. Ini disebabkan karena penebalan pada pembuluh sudah penuh sehingga pembuluh darah tidak dapat menyalurkan darah ke jantung. Serangan jantung dan penyakit jantung koroner biasanya terjadi pada orang yang pola makan dan gaya hidupnya tidak sehat, seperti merokok dan memakan makanan yang mengandung banyak kolesterol.  Banyak faktor yang mempengaruhi serangan jantung.

Pertama, kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok mempengaruhi terjadinya penyakit jantung, terutama bagi perokok aktif. Perokok aktif akan mengakibatkan pembuluh darah menjadi lemah, karena itu darah yang dibawa oleh pembuluh darah menjadi kurang maksimal.

Kedua, penyakit diabetes. Diabetes merupakan kondisi dimana seseorang memiliki  gula darah tinggi. Apa hubungannya dengan jantung? Karena gula darah yang tinggi, lama kelamaan level gula mulai merusak arteri dan menyebabkan pembuluh menjadi keras dan kaku. Gula tersebut akan menumpuk dan menghambat laju darah sehingga resiko untuk terkena serangan jantung atau stroke tinggi. Jika seseorang memiliki diabetes dan pernah mengalami serangan jantung, ada kemungkinan serangan jantung dapat kambuh kembali. Selain itu, penderita diabetes memiliki kemungkinan yang besar terjadi kematian yang disebabkan jantung.

Ketiga, memiliki tingkatan kolesterol  yang tinggi. Tingkat kolesterol yang tinggi juga berpengaruh sebagai penyebab gangguan pada jantung. Kolesterol yang berlebihan akan membentuk LDL (Low Density Lipoprotein). LDL tersebut akan membentuk lapisan di dinding pembuluh darah sehingga akan mengalami penyempitan dan sel darah tidak dapat mengalir. Kolesterol juga dapat menyebabkan stroke.

Keempat, tekanan darah yang tinggi (hipertensi). Tekanan darah tinggi merupakan beban bagi jantung, karena jantung harus memompa lebih keras dalam menyalurkan darah. Perlahan - lahan jantung akan membesar dan pemasokan oksigen menjadi tidak stabil, padahal jantung membutuhkan suplai oksigen yang cukup untuk melakukan pompa darah ke seluruh tubuh. Bagaimana hipertensi membebani jantung? Hipertensi biasanya terjadi pada orang tua dan pembuluh darahnya sudah kehilangan daya elastisitasnya sehingga beberapa pembuluh menuju ke ginjal untuk sekresi menyempit. Itu menyebabkan banyaknya darah yang disalurkan akan berkurang dan tanpa sadar melepaskan zat seperti renin atau angiotonin melalui pembuluh tersebut dan tekanan darah naik. Maka demi mempertahankan tekanan tersebut, jantung harus bekerja maksimal.

Kelima, obesitas. Obesitas atau kelebihan berat badan adalah faktor yang paling banyak menyebabkan serangan jantung.  Mengapa? Karena obesitas akan membuat fungsi pompa jantung semakin lemah karena adanya penebalan dinding pada ventrikel kiri jantung. Selain itu, obesitas menyebabkan kelainan pada sel lipid (lemak) sehingga sel ini akan mengumpulkan sejumlah besar sel lemak sehingga akan mempersempit luar pembuluh arteri maupun vena. Obesitas mencakup banyak resiko seperti, memiliki peningkatan kolesterol dalam tubuh dan memungkinkan terkena diabetes.

Keenam, keturunan. Biasanya orang yang memiliki riwayat keluarga yang terkena penyakit serangan jantung memiliki resiko terkena jantung lebih besar.

Dari faktor - faktor diatas dapat disimpulkan bahwa, serangan jantung / penyakit jantung koroner disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah sehingga proses penyaluran darah tidak dapat berjalan dengan lancar, atau terjadi penggumpalan darah maka jantung harus bekerja keras memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, faktor - faktor tersebut menunjukkan bahwa penyebab utama serangan jantung diakibatkan oleh obesitas. Jika begitu, apakah serangan jantung dapat mengenai orang yang berbadan kurus?

Menurut saya sendiri, serangan jantung dapat menyerang semua orang, entah orang tersebut gendut ataupun tidak. Pada umumnya, serangan jantung tidak memilih korban namun itu semua tergantung dari cara hidup kita. Faktor - faktor tersebut mungkin menunjukkan bahwa orang yang obesitas lebih memiliki resiko yang tinggi, tetapi itu tidak berarti bahwa orang kurus tidak akan terkena serangan jantung.

Setelah dilakukan penelitian, menurut Dr. Samuel Oetoro, dokter ahli gizi mengatakan,

" Serangan Jantung itu penyebabnya multifaktor dengan terjadinya penyumbatan antara aliran pada pembuluh darah dan otak"

Dari teori tersebut, serangan jantung dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya, aktivitas yang berlebih ternyata bisa menyebabkan serangan jantung. Aktivitas yang berlebih atau melewati  batas menyebabkan pembebasan radikal bebas menjadi berlebihan. Pelepasan radikal bebas merupakan kumpulan darah / atom yang merusak  pembuluh darah dan kolagen di dalam kulit.

Aktivitas yang berlebih tidak hanya dilakukan oleh orang - orang yang mengalami obesitas namun pada orang - orang yang kurus juga sehingga orang kurus dapat terkena serangan jantung. Contoh aktivitas yang berlebihan adalah olahraga. Olahraga secukupnya memang baik, tapi olahraga yang berlebih malah membuat tubuh tidak sehat. Akibatnya tubuh menjadi mudah lelah, sulit untuk tidur, mudah emosi, dan peningkatan detak jantung.

Selain itu, salah satu faktor terjadinya penyakit jantung adalah rokok. Rokok tidak hanya dikonsumsi oleh orang yang berbadan besar namun orang yang kurus seringkali melakukan hal tersebut. Rokok mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh dan jantung kita.

Ada 2 zat dalam rokok yang menyebabkan penyumbatan pembuluh. Yang pertama adalah Gas CO. Gas CO mengikat oksigen sehingga saat merokok, oksigen akan semakin berkurang. Karena berkurangnya oksigen maka Hemoglobin akan kekurangan dan tubuh akan mencoba meningkatkannya dengan cara spasme atau penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh dengan mengerasnya pembuluh dan menyebabkan penyakit arteriosklerosis.

Yang kedua adalah Nikotin. Nikotin merangsang hormon adrenalin dan pengelompokan trombosit. Hormon Adrenalin akan menambah kecepatan jantung dan tekanan darah. Dengan begitu Jantung akan bekerja keras dan mengakibatkan penyakit hipertensi. Hipertensi termasuk faktor yang mengakibatkan serangan jantung. Sedangkan pengelompokan trombosit akan mengakibatkan penggumpalan darah yang menyumbat pembuluh karena mengandung gas CO dan nikotin.

Seperti yang dikatakan tadi, pola hidup dan makan juga berpengaruh bagi kesehatan jantung. Orang yang berbadan kurus tidak selalu sehat dan memiliki pola makan yang tidak teratur. Itu juga mepengaruhi kesehatan jantung. Menurut penelitian Young Finns, pola makan yang tidak sehat tersebut adalah terlalu banyak mengonsumsi junk food dan biasanya terjadi pada anak - anak. Lalu saat anak - anak sudah beranjak dewasa , muncullah gejala - gejala penyakit jantung sehingga kita seharusnya menjaga pola hidup kita sejak kecil. Pada junk food tersebut biasanya mengandung lemak dan gula.Orang kurus biasanya  memiliki lemak yang sedikit namun gula dalam darah bisa meningkat dan berakibat penyumbatan dalam darah.

Selain itu orang yang kurus dengan cara tidak alami atau kurangnya beraktivitas juga menjadi faktor penyebab serangan jantung. Dengan beraktivitas ataupun berolahraga secukupnya akan membakar gula dalam darah dan lemak sehingga resiko terkena penyakit jantung akan sedikit karena tidak ada zat sisa yang tersumbat dalam pembuluh darah sehingga proses peredaran darah berjalan lancar.

 Dari penjelasan tentang pengaruh rokok terhadap jantung, dapat disimpulkan jika kadar Hemoglobin dalam tubuh juga berpengaruh. Penelitian yang dilakukan di Ethiopia pada tahun 2015 membuktikan bahwa orang yang memiliki kadar HB yang normal akan menurunkan resiko Jantung sebanyak 23 %. Mengapa? Tugas hemoglobin adalah mengikat oksigen dari paru - paru ke seluruh tubuh. Jika hemoglobin yang kita miliki sedikit otomatis oksigen yang terkandung dalam tubuh kita juga sedikit, sedangkan tubuh kita membutuhkan banyak asupan oksigen. Dengan begitu tubuh akan kekurangan oksigen sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah atau spasme untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen.

Saya juga berfikir bahwa genetik juga berpengaruh dalam serangan jantung karena pada umumnya orang yang memiliki riwayat Jantung dapat menurunkan penyakit itu kepada keturunannya. Itu juga sudah terjadi dikehidupan nyata, kakek saya memiliki riwayat jantung dan 7 anaknya memiliki gejala Jantung juga penyakit jantung. Penyakit tersebut berpengaruh kepada semuanya entah cewek maupun cowok.

Didukung oleh beberapa penelitian,  Ras kulit hitam atau perbedaan etnis sedikit mepengaruhi resiko terkena serangan jantung/ masalah jantung. Ras kulit hitam tersebut adalah Ras Afrika - Amerika karena di Amerika ras orang yang berkulit hitam dan putih sudah setara. Namun dari penelitian hampir sebagian besar dari ras orang hitam memiliki resiko lebih besar terkena penyakit jantung ketimbang orang yang berkulit putih. Itu disebabkan karena orang yang berkulit hitam memiliki tekanan darah yang tinggi. Penelitian masih belum memastikan apa yang menjadi faktor dari tingginya tekanan darah tersebut. Namun diduga, faktor lingkungan karena orang yang tinggal di kawasan afrika memiliki kecenderungan genetik sensitif dengan garam. Garam sendiri meningkatkan tekanan darah dan kemungkinan garam tersebut digunakan untuk menghemat air karena cuaca panas dan terdapat banyak gurun. Tetapi perbedaan genetik ini hanya sebagian kecil dan masih menjadi kemungkinan.

Maka kesimpulannya adalah serangan jantung dapat menyerang siapapun dan dimanapun. Penyebab utama serangan jantung adalah penyempitan pembuluh darah arteri yang menghubungkan jantung dengan otak, sehingga pemompaan darah ke seluruh tubuh tidak berjalan dengan lancar dan mengakibatkan jantung memompa dengan keras. Serangan jantung dapat dicegah dengan kehidupan dan pola makan yang sehat serta aktivitas secukupnya. Dengan begitu resiko terkena Serangan jantung akan berkurang.

Demikian pendapat dan beberapa teori mengenai serangan jantung, semoga ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sumber : 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun