Masalah kecantikan sangat dekat dengan kalangan perempuan. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan wajah yang cantik. Dari membeli segala kosmetik, perawatan ke salon, bahkan ke klinik kecantikan. Salah satu masalah kecantikan terutama kulit wajah yang membuat banyak perempuan menjadi uring-uringan adalah acne atau jerawat. Namun siapa yang menyangka bahwa apa yang kita makan itu dapat mempengaruhi juga derajat keparahan dari acne atau lebih dikenal dengan jerawat ini.
Apa itu Acne vulgaris?
Acne vulgaris atau sering kita sebut jerawat adalah peradangan kronis pada folikel pilosebasea yang ditandai oleh komedo hitam (blackheads), komedo putih (whiteheads), papula, pustula, nodus, dan kista, serta dapat juga dengan gejala sisa hiperpigmentasi dan jaringan parut. (1)
Biasanya acne atau jerawat ini terdapat wajah, leher, punggung atas, bahu dan lengan atas. (1)
Prevalensi acne?
Acne vulgaris ini paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda berusia 11-30 tahun dan terjadinya acne vulgaris pada populasi ini sebanyak 80%.(1)
The Global Burden of Disease Study (2010) menyatakan bahwa acne vulgaris merupakan delapan penyakit kulit yang paling umum, dengan perkiraan prevalensi global (untuk semua umur) sebesar 9,38%1. (2)
Penyebab Acne Vulgaris?
Penyebab dari Acne vulgaris ini multifaktorial dan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti:
- Hiperkeratinisasi abnormal duktus pilosebasea dan peningkatan produksi sebum dari kelenjar sebaceous yang membesar akibat peningkatan androgen;
- Kolonisasi dan proliferasi ductus oleh bakteri, paling sering P. acnes
- Respon inflamasi yang disebabkan oleh aktivitas imunologis P. acnes. (3)
Terdapat beberapa penyebab timbulnya Acne vulgaris antara lain, yaitu:
- Penggunaan obat-obatan seperti lithium, steroid, dan antikonvulsan
- Paparan sinar matahari yang berlebih
- Penggunaan pakaian oklusif seperti bantalan bahu, tas ransel, ikat kepala, dan pakaian dalam (underwire brassieres)
- Gangguan endokrin seperti sindrom ovarium polikistik (polycystic ovarian syndrom: PCOS) bahkan kehamilan
- Faktor genetik (3)