Mohon tunggu...
Feliana Ma
Feliana Ma Mohon Tunggu... Bankir - A Working Mom

Let your words teach and your actions speak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[KCV] Kejarlah Dia, Kau Ku Cium!

14 Februari 2012   16:01 Diperbarui: 4 April 2017   17:27 6215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh baik cantik, tunggu sebentar nanti saya ambilkan!" Ujar Rio.

"Hehehe payah kalian, kelamaan. Ku embat juga si Rio!" Kata Linda. Melihat tampang Linda yang cengar-cengir saja Inez mencubitnya, "Dasar kamu gendut ! Itu jatah aku! Napa kamu maen goda aja sih ?" Canda Inez. "Hahaha, si putri remaja ngambek yaa ? Kalau ngambek tambah cantik lho" Goda Linda.

"Ini makanan kalian bertiga nona-nona cantik ! Maaf saya harus pergi dulu !" Kata Rio.

"Eh Kak Rio tunggu sebentar, mau gak kenalan sama mantan putri remaja ?" Sambil melirik Inez, Rena menarik tanganya untuk bersalaman dengan Rio. "Ini dia putri cantik itu, kalau mau lebih dekat lagi harus dicium biar gak cuek dia !" Ujar Rena lalu mengajak Linda mejauh dari Inez dan Rio yang terus bersalaman.

"Nama kamu Inez ? Teman-teman kamu lucu ya ?" Tanya Rio. "Iya kak, biasa tuh, usil aja kerjaannya. Makasih ya Kak makanannya. Antrianya panjang, jadi malas deh!"

"Oh dengan senang hati, hamba akan melayani tuan putri yang cantik ini !"

Sambil tersenyum, Inez pun berlari menemui kedua sahabatnya yang sudah siap melahap makan siangnya. "Eh Rio ganteng juga ya ?" Tanya Inez. "Udah... udah, tadi cuek sekarang kagum. Ayo makan, keburu diurung lalat lho. Kalo gak mau, biar aku makan aja," kata Linda protes.

***

Pengalaman masa-masa Ospek itu membawa kenangan tersendiri untuk Inez. Sejak itu dia selalu saja menaruh perhatian pada Rio. Namun karena telah berjanji pada kedua sahabatnya untuk tidak pacaran hingga semester empat, Inez hanya bisa mencuri-curi waktu menelpon Rio ketika di rumah. Sedangkan di kampus, dia seolah-olah tidak memperhatikan Rio.

Rio sebenarnya juga menaruh hati kepada Inez, karena gadis cantik itu memang sudah diincar oleh banyak teman-teman cowok seangkatannya. Rio tidak mau didahului oleh para pesaingnya, dia memanfaatkan waktu di rumah untuk selalu menelepon atau sesekali bertandang ke rumah Inez.

Mereka sebenarnya telah dekat, namun tetap saja menyembunyikannya di depan teman-temanya di kampus. Rio menghargai permintaan Inez untuk tidak menunjukkan sikap yang berlebihan di kampus, khususnya di depan sahabat-sahabatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun