Banyak developer menggunakan strategi pemasaran agresif dengan berbagai janji menarik, seperti:
- DP O%
- Fasilitas lengkap dan modern
- Pembangunan cepat dan tepat waktu
- Lingkungan hijau dan nyaman
Namun, tidak semua janji tersebut benar-benar terealisasi. Jika setelah membeli rumah penghuni justru mendapatkan informasi yang berubah-ubah, proyek yang tertunda tanpa kejelasan, atau fasilitas yang berbeda dari yang dijanjikan di awal, ini menandakan kurangnya transparansi dari developer.
Calon pembeli harus waspada jika developer terlalu sering mengulur waktu, mengubah rencana tanpa pemberitahuan, atau sulit dihubungi setelah transaksi selesai.
4. Site Plan Berubah Sepihak Tanpa Pemberitahuan
Ketika membeli rumah, calon pembeli biasanya diberikan site plan atau rencana tata letak perumahan. Namun, ada beberapa developer yang mengubah site plan secara sepihak setelah sebagian rumah terjual, tanpa memberi tahu pembeli sebelumnya.
Contohnya:
- Jalan yang awalnya buntu diubah menjadi jalan utama, meningkatkan lalu lintas di depan rumah.
- Lingkungan yang awalnya tenang kini menjadi bising karena menjadi jalur lalu lalang kendaraan proyek.
- Fasilitas yang dijanjikan, seperti taman atau mushola, dipindahkan dan tidak ada kepastian pembangunan.
- Lahan terbuka hijau dikurangi dan dialihkan menjadi unit rumah tambahan.
- Keamanan menjadi kurang karena mobilitas lebih tinggi dari yang semula dijanjikan.
Perubahan ini bisa berdampak pada kenyamanan penghuni dan nilai investasi properti. Oleh karena itu, penting bagi calon pembeli untuk memastikan bahwa site plan yang diberikan sudah memiliki izin dan tidak dapat diubah secara sepihak.
5. Developer Kurang Berpengalaman atau Tidak Memiliki Track Record Jelas
Memilih developer dengan rekam jejak yang baik sangat penting. Developer berpengalaman biasanya memiliki proyek-proyek yang bisa dijadikan referensi. Sebaliknya, jika developer baru pertama kali membangun perumahan atau tidak memiliki proyek lain yang sukses, maka risikonya lebih tinggi.
Beberapa tanda developer kurang berpengalaman atau tidak profesional:
- Sering menunda pembangunan tanpa alasan yang jelas
- Kurang komunikasi dengan penghuni atau calon pembeli
- Tidak memiliki pengelolaan fasilitas yang baik
Sebelum membeli rumah, lakukan riset tentang developer yang bersangkutan. Cari tahu apakah mereka pernah menyelesaikan proyek lain dengan baik, dan apakah ada keluhan dari penghuni perumahan sebelumnya.