Sandiaga Uno disinyalir oleh penulis sebagai bakal calon wakil presiden paling potensial dan menguntungkan jika dipinang. Hal tersebut, karena sosoknya sudah dikenal secara nasional pasca pencalonannya pada pemilu 2019 silam. Selain itu, basis massa yang dimilikinya dari kalangan Islam non-Jawa juga menjadi bagian penting dari proses elektoral. Tidak ketinggalan, kemampuan finansial yang mandiri menambah daftar political capital sehingga membuat daya tawar pria kelahiran Riau ini meningkat.
Melalui pendekatan kebudayaan Weton Jawa Islam-Mataraman (nujum), Ganjar Pranowo yang lahir pada Senin Wage, 28 Oktober 1968, memiliki jumlah neptu 8 (delapan) yang diumpamakan 'lakuning geni' (bersikap seolah api), artinya sosok tersebut merupakan sosok yang berani, berambisi, dan menghangatkan. Sedangkan Sandiaga Uno yang lahir pada Sabtu Pahing, 28 Juni 1969, memiliki jumlah neptu 18 (delapan belas) yang diumpamakan 'lakuning paripurna/api gedhe' (penyempurna), artinya sosok tersebut merupakan sosok yang adaptif dan 'loveable'. Jika keduanya dipasangkan maka neptu akan berjumlah 26 (dua puluh enam) yang berarti 'ratu', maknanya keduanya akan berjodoh dan perjalanan hajatnya akan harmonis.
Elektabilitas dan kiprah dari Sandiaga Uno seolah menjadi kata sandi menuju istana. Sosok calon wakil presiden yang memiliki paket komplit untuk menyempurnakan pasangannya jelang dan pasca pemilihan presiden 2024. Pada artikel ini, penulis memuat opini futurologi-politik (jangka/ramalan/prediksi) yang berdasarkan berbagai displin ilmu secara holistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H