Reni menjual kue-kue tersebut dari harga 10.000 sampai 50.000 saja. Dan awal membuka usaha ini ia memberi diskon untuk pelanggannya sekaligus untuk testimoni agar pelanggan tadi bisa membelinya lagi. Dengan melalui platform media sosial, Reni bisa mendapat banyak orderan, dan juga karena harga yang dibilang cukup murah Reni tidak kehilangan minat pembelinya, tapi justru semakin menambah jumlah pelanggan.
Dalam kondisi pandemi seperti ini tidak menurunkan rasa semangatnya Reni untuk membuka usaha kecil-kecilan ini, karena dengan dukungan keluarga dan juga ia merasa bisa membuat pelanggannya menyukai kue nya tersebut yang kemudian menjadikan Reni ingin terus mengembangkan usaha Jirem ini supaya dikenal masyarakat yang lebih luas lagi.
Jadi menurut Reni, masa pandemi covid-19 ini bukanlah suatu hal yang sangat buruk baginya, karena dengan adanya musibah pandemi ini, Reni bisa memiliki peluang untuk membuka usaha kue Jirem ini. "dengan adanya pandemi ini, kita dituntut untuk bisa berpikir secara positif, karena segala musibah itu tidak selalu buruk, dan dibalik musibah ini pun pasti ada hikmah yang bisa kita ambil" tutup Reni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H