Mohon tunggu...
Feenda Sekar Dawasti
Feenda Sekar Dawasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030096

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aplikasi TikTok di Masa Pandemi

1 Maret 2021   19:54 Diperbarui: 1 Maret 2021   20:03 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seperti yang kita ketahui, di masa pandemi covid-19 ini banyak masyarakat yang terdampak oleh wabah ini. Covid-19 ini memperparah kesenjangan ekonomi masyarakat yang telah ada sebelum wabah ini datang. Yang sebelumnya masyarakat memiliki pekerjaan tetap, sekarang banyak masyarakat yang di phk karena adanya covid-19 ini. 

Di masa seperti ini masyarakat didorong untuk dapat beradaptasi dengan teknologi yang semakin canggih, karena covid-19 ini yang menghalangi masyarakat untuk berinteraksi secara langsung, yang mengharuskan masyarakat untuk berinteraksi secara online. 

Bagi masyarakat yang gaptek akan teknologi pun juga mengharuskan beradaptasi dengan keadaan saat ini. Di sisi lain dalam perihal pendidikan, pemerintah mewajibkan siswa belajar melalui daring. Hal ini merupakan tantangan untuk mereka yang diwajibkan untuk terus melanjutkan proses belajar mengajar menggunakan teknologi komunikasi digital.

Dengan kondisi seperti ini, banyak masyarakat khususnya remaja yang ingin meningkatkan produktivitasnya dimasa pandemi walaupun harus tetap dirumah. Karena mayoritas anak remaja yang masih sekolah sekarang disibukkan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau dosen, sehingga siswa merasa jenuh. 

Di sisi lain, dengan adanya wabah ini, siswa ataupun mahasiswa diharapkan dapat melatih kemampuan kreativitasnya. Namun seiring berkembangnya aplikasi hiburan, banyak remaja yang memanfaatkan aplikasi yang mereka suka salah satunya TikTok, karena di TikTok teradapat fitur-fitur yang menarik dan mudah digunakan bagi penggunanya. 

Aplikasi ini yang menjadikan para masyarakat khususnya remaja berkreasi dan menumbuhkan kreativitasnya. Selama masa pandemi, Tiktok menjadi tempat saling berbagi ilmu melalui konten yang diciptakan oleh warganet. Kemunculan aplikasi ini dapat membuat sejumlah masyarakat terhibur dan menjadikan aplikasi ini sebagai tempat refreshing, yang saat ini mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah. 

Seiring berjalannya waktu khusunya di masa pandemi ini, aplikasi TikTok kian banyak digemari oleh masyarakat. Aplikasi TikTok ini sudah ada di Indonesia kurang lebih 2 tahun, dan semakin hari semakin meningkat jumlah masyarakat yang menikmati aplikasi ini. Dan berjalannya waktu, Semakin banyak juga konten edukasi di TikTok yang dapat berpengaruh kepada keberagaman kreator serta konten yang ada di TikTok.

Semakin banyak juga kreator muda yang berkecimpung di dunia TikTok. Sebagai konten kreator diharapkan dapat memberikan konten-konten yang mengedukasi dan menghibur.

Konten kreator ini juga sangat berpengaruh bagi setiap penontonnya, karena biasanya apa yang dilakukan oleh kreator pasti akan ditiru oleh penontonnya. Maka dari itu, para kreator sebaiknya dapat menghasilkan konten yang bagus, informatif, dan berkualitas. Tiktok juga dapat mendorong kreator untuk bereksperimen dan pelajari video seperti apa yang dapat menghasilkan engagement paling banyak dan juga mengikuti tantangan atau tagar yang sedang ramai diikuti. Dan fitur dari TikTok ini sangat membantu untuk menjawab langsung pertanyaan dari kolom komentar yang sebagian besar berasal dari anak muda.

Dengan adanya aplikasi Tiktok ini juga memiliki dampak yang positif ditengah wabah seperti ini, karena hampir seluruh konten kreator di Tiktok menjadi perantara berbagai donasi yang ada untuk disalurkan kepada garda terdepan yang menangani pasien covid-19. Selain itu, para kreator juga dapat saling mengenal satu sama lain.

Aplikasi ini bisa menjadi cara positif untuk seseorang merasa terhubung dengan orang lain dan merasakan kebahagiaan dengan caranya sendiri

Namun selain dampak positif, Tiktok juga memiliki dampak negatif antara lain, dapat menjadi kecanduan dan waktu untuk belajar pun berkurang. Disamping itu, tiktok juga terdapat banyak video yang tidak patut untuk dicontoh baik bagi perilaku remaja maupun anak jaman sekarang. Ironisnya banyak akun yang mengunggah video sejenis tanpa mereka bisa menyadari bahwa video yang mereka tiru bukanlah hal yang pantas untuk di tiru. 

Para kreator di tiktok pun juga diharapkan dapat memberikan konten yang bisa menambah wawasan positif bagi para penontonnya. Penggunaan TikTok juga berdampak bagi psikologis anak. Karakteristik anak dan remaja pengguna TikTok juga perlu dikaji sebelum menilai dampak TikTok terhadap psikologis mereka, misalnya apakah mereka menggunakan TikTok karena senang mendapatkan perhatian atau sekedar sarana berekspresi. Namun bahaya yang terbesar pada anak dalam bermain aplikasi ini adalah munculnya grup chat yang isinya orang tidak dikenal dan dapat mempengaruhi anak tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan peran keluarga dan peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya dengan memberikan pengarahan pada anak yang mulai kecanduan aplikasi tiktok. Orang tua juga harus lebih proaktif dalam mengawasi penggunaan gadget oleh anak.

Semakin berkembangnya aplikasi ini, menyebabkan timbulnya oknum yang mengatasnamakan TikTok bahwa TikTok sekarang memiliki fitur yang namanya TikTok Cash yang dapat menghasilkan uang hanya dengan menonton, menyukai, dan berkomentar pada video yang ada di TikTok, dan pengguna juga harus mengirim uang terlebih dahulu agar bisa mendapatkan uang lebih yang diberikan TikTok Cash tersebut. Selain itu pengguna akan mendapatkan bonus tambahan jika dapat mengundang peserta baru.

Dari pihak TikTok pun sudah klarifikasi bahwa mereka tidak berafiliasi dengan situs web mana pun . Dan hingga kini TikTok Cash akan diblokir oleh kementerian komunikasi dan informasi Republik Indonesia. Kominfo juga mengatakan bahwa hal tersebut adalah transaksi elektronik yang melanggar hukum. Sudah banyak korban dalam kasus ini terutama remaja yang sedang membutuhkan uang. Namun hal ini juga merugikan pengguna dan pihak terkait.

Maka dari itu kita sebagai pengguna media sosial harus berhati-hati dan waspada terhadap aplikasi yang belum kita mengerti. Dan peran orang tua juga sangat penting dalam mengawasi anaknya dalam bersosial media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun