"Aku bangga terlahir di Indonesia", itulah kalimat yang selalu terngiang di benak ku. Â
banyak orang bertanya, apa yang aku banggakan?
dengan semangat yang berkobar ku menjawab
aku bangga akan keelokan rupanya!
satu kata yang terlintas, "indah"
Tuhan lah yang mengukir bumi Indonesia
hutan, gunung, pantai, lautan
jangan lupakan flora serta fauna nya
setiap lekukmu terukir sempurna
aku bangga akan budayanya!
paras elok busana, molek tarian
ramah, santun, penuh ketulusan serta apa adanya
bangunan-bangunan megah lengkapi kesempurnaan
dan yang paling aku banggakan adalah Kesatuannya!
pribadi-pribadi yang terdiri dari berbagai macam latar belakang
mulai dari suku, agama, ras, golongan
bersama-sama berikrar
sepakat bersumpah, sumpah yang suci dan menguncangkan jiwa raga ini
sumpah untuk bertumpah darah satu,
berbangsa satu,
bahkan berbahasa satu
yaitu Indonesia
mendengar itu membuat hati ini bergetar
ketulusan hati kurasakan dari setiap butir sumpah ini
rasanya ingin ku dengar kembali sumpah itu dikumandangkan
ikut maju menegakan perjuangan para pahlawan negri ini
tapi apa daya,
satu yang ingin ku tanyakan
apakah Indonesiaku masih seperti itu?
sejak kapan mereka bertengkar atas nama SARA?
sejak kapan agama menjadi batu sandungan?
sejak kapan mereka serakah dan melukai bumi ini?
sejak kapan kepentingan pribadi di Tuhankan?
sejak kapan sekali lagi ku bertanya sejak kapan?
Indonesia dilahirkan layaknya seorang bayi
kitalah ibu dari negara ini
bagai ibu yang merawat, membesarkan serta menyayangi anaknya
begitulah seharusnya rakyat Indonesia bertindak
Indonesia dilahirkan oleh perjuangan orang-orang yang berikrar menjadi satu
apapun latar belakangnya, orang pribumi maupun non pribumi
mengapa harus dipermasalahkan mengenai suku dan ras nya?
Indonesia berdiri menjadi negara keTuhanan
tetapi bukan Tuhan bagi sekelompok orang saja
ku tahu bahwa aku bukan manusia yang sempurna, tapi aku tahu bahwa Tuhan ku sempurna,
apapun agamanya
Tuhan sudah sempurna, apa yang perlu dibela?
apakah manusia lebih Tuhan daripada Tuhan?
politik adalah politik dan agama adalah agama
apakah hanya mayoritas yang berhak berseru?
wahai orang-orang serakah,
tidak kah kamu tahu bahwa kamu menggali lubang kuburmu sendiri?
jika Indonesia hancur, hidupmu pasti hancur
apakah Tuhanmu adalah kepentingan pribadimu
sampai dosa pun kamu tidak takut?
layaknya seorang ibu,
apakah jika anaknya hancur, ibunya tidak hancur?
perkaya dirimu sendiri dengan tidak memikirkan nasib negri ini
dan kamu jumpai bahwa dirimu ikut hancur bersama bangsa yang kamu hancurkan
coba renungkan sejenak
satu yang aku percaya
Indonesia mampu bangkit menuju kejayaannya kembali
Tuhan, pulihkan negri kami
kembalikan keelokan rupa kami, persatuan kami, semangat kami
aku percaya, banyak orang yang berpikir seperti ini
aku hanya minta bangkitlah
mari bahu-membahu mengembalikan kejayaan Indonesia
written by felita (http://feelita.blogspot.com)
- dariku, putri bangsa yang mencoba berseru untuk Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H