Mohon tunggu...
Feditat Acistamaya
Feditat Acistamaya Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Percayalah kepada Allah, maka Allah akan mempercayaimu dan meneguhkan langkah-langkahmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Strategi Kece Para Guru dalam Memperkaya Permainan Anak

26 November 2017   16:48 Diperbarui: 26 November 2017   16:55 4002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang pendidik anak usia dini, peran seorang guru memiliki tingkat urgensi yang tinggi. Oleh karena itu, guru harus memiliki langkah-langkah dalam memperkaya permainan. Dari pengertian bermain yaitu sebuah aktifitas yang menyenangkan. Maka, bermain tidak hanya menggunakan alat ataupun tidak.

Menurut Hughes, seorang ahli perkembangan anak, dalam bukunya Children, Play, and Development, harus ada 5 unsur dalam kegiatan bermain :

1.Tujuan bermain

Dalam kegiatan bermain, harus ada tujuan yang akan dicapai.

2.Dipilih secara bebas

Permainan dipilih sendiri dan tidak ada yang memaksa.

3.Menyenangkan dan dinikmati

4.Ada unsur khayalan dalam kegiatanya

5.Dilakukan secara aktif dan sadar.

Dari beberapa unsur tersebut, seorang guru mengembangkan permainan yang meliputi 5 unsur tersebut. Permainan masa lalu tentunya berbeda dengan permainan masa sekarang. Tetapi secara umum permainan diharapkan mampu menjadi alternatif  belajar anak yaitu permainan yang menyenangkan dan tidak membebankan.

Dalam pengembangan permainan bagi anak, guru dapat melihat dari aspek yang ingin dicapai dari sebuah permainan. Berikut ini enam aspek perkembangan bermain anak :

1.Moral dan rasa keagamaan

Untuk mengenalkan nilai-nilai religius, anak anak akan lebih mudah menerima jika dilakukan dengan pendekatan bermain sambil belajar. Melalui aktivitas bermain yang mengandung tadabbur alam seperti rihlah (tamasya alam), bermain pesan berantai dapat memberikan pesan moral dan rasa keagamaan yang baik bagi anak.

2.Sosial, emosi dan kemandirian

Bermain merupakan sarana bagi anak untuk menyalurkan ketegangan yang disebabkan oleh pembatasan lingkungan terhadap perilaku mereka. Bermain dokter-pasien, polisi-penjahat, dan bermian peran lainya dapat mempertajam perasaan anak. rekreasi juga dapat meningkatkan wawasan dan perasaan anak tentang sebuah keindahan.

3.Fisik motorik

Berbagai banyak permainan yang dapat mengembangkan nilai fisik dan motorik anak. Seperti menempel, berlari, dan meningkatkan daya cipta anak. Dapat dengan cara memberikan tanah liat, plastisin, lego, alat menulis atau menggambar, dll.

4.Kognisi 

Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak mengembangkan kemampuan logikanya, serta menyiapkan kemampuan berpikir teliti.

5.Bahasa

Permainan yang dapat mengembangkan aspek bahasa anak dapat berupa khayalan atau pura-pura, seperti bermain peran. Selain itu juga dapat berupa permainan kata, bercerita, dan kata berirama yang sederhana.

6.Seni 

Permainan yang sifatnya mengekpresikan diri anak agar bisa berkembang. Seperti : menggambar bebas, mewarnai, membuat hasil karya. Anak juag dibimbing untuk menciptakan sesuatu dari berbagai media.

Sumber :

Andang Ismail, Education Games (Yogyakarta: Pro-U Media, 2009)

Imam musbikin, BUKU PINTAR PAUD (Jogjakarta : Laksana, 2010)

Erna Iswati, Mendidik Anak Dengan Bermain (Yogyakarta : Arti Bumi Intaran, 2008)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun